DIRIWAYATKAN oleh Abu Shaleh al-Aqqari bahwa Umar bin Khattab disetiap malamnya menjaga dan merawat seorang nenek tua renta lagi buta. Dengan rutin, ia memenuhi segala perintah dan permintaannya.
Hingga suatu malam saat ia datang menjumpai pada rumah nenek itu terdapat tanda-tanda ada orang yang mendahuluinya. Maka pada kesempatan lain ia datang lebih awal agar bisa mengetahui siapa yang telah mendahuluinya.
BACA JUGA: Bersama Kita Bisa, Sahabat…
Umar sangat terkejut ketika melihat orang yang mendahuluinya tak lain ialah sahabatnya sendiri, yaitu Abu Bakar yang mana saat itu menjabat sebagai Khalifah.
Umar pun berkata padanya, “Ternyata engkaulah orang yang selalu mendahuluiku.”
Pada masa itu, dimana dua orang sahabat terkemuka Nabi, yang merupakan orang nomor satu di kalangan Kaum Muslimin bersaing satu sama lain tidak dalam kekuasaan, pengaruh, atau kekayaan. Melainkan berlomba-lomba melakukan kebajikan dengan mengabdi dan melayani masyarakat hanya untuk mencapai ridha Allah semata.
BACA JUGA: Banyaknya Khataman Quran Para Sahabat dan Ulama Salaf
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs al-Baqarah [2] : 148)[]
Sumber: Oase Kehidupan, Merujuk Kisah-kisah Hikmah Sebagai Teladan/Penerbit:Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin,2013