Saat ini lebih banyak orang yang bersaing dalam hal dunia. Namun sangat sedikit manusia yang berlomba dalam ketaatan di hadapan-Nya. Mereka berlomba mengeluarkan harta, bukan air mata rindu kepada Rabb-Nya.
Saudaraku,
Orang yang hatinya dikuasai oleh dosa dan maksiat, tentu matanya akan mengering. Mata pelaku maksiat tidak bisa meneteskan air mata karena sama sekali tidak bisa merasakan keagungan Allah dan rasa takut kepada-Nya.
Kita hidup di masa yang menjadikan hati kita kesat dan mata kita kering. Semua apa yang ada di sekitar kita membuat hati ini kesat. Sedikit sekali saling cinta di antara kita, yang ada hanyalah saling mendengki satu sama lain. Jiwa dan mata kita dipenuhi dengan penglihatan dan pendengaran yang haram. Kita lebih banyak mengutamakan makan dan tidur dibandingkan dengan beribadah kepada Allah.
Saudaraku,
Ibnu Athaillah pernah berkata, “Banyak orang yang mengeluarkan dinar dan dirham. Namun, sangat sedikit yang mengeluarkan air mata.
Manusia saling berbangga dan bersaing dalam kenikmatan dunia dan dalam mengeluarkan harta. Namun mereka tidak pernah bersaing dalam perjalanan menuju Allah dan dalam menangis karena takut dan rindu kepada-Nya.
Mereka sibuk dengan dunia, pdahal dunia itu terlaknat sebagaimana sabda Nabi, “Dunia ini terlaknat dan terlaknat pula apa-apa yang ada di dalamnya kecuali zikrullah.” (HR. Tirmidzi)
Tanpa kita sadari, kita lebih sering memikirkan dunia ini. Tanpa pernah berpikir, akhiratlah tempat kita kembali dan menetap.
Sibukkanlah diri kita dengan selalu mengingat Allah. Karena kelak, Allah akan bertanya tentang apa-apa yang kita perbuatn di dunia ini. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Mengaji Tajul Ar’us Rujukan Utama Mendidik Jiwa/Karya: Ibnu Athaillah/Penerbit: Zaman