SUATU hari, ketika Ali RA berumur sepuluh tahun, dia pulang ke rumah dan melihat sesuatu yang aneh. Ali melihat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam berdiri dengan kepala membungkuk ke depan dan tangannya terlipat di dadanya. Istrinya Khadijah RA juga berdiri di sampingnya, melakukan hal yang sama.
Gerakan demi gerakan Ali awasi. Ali bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan. Kemudian dia melihat mereka berlutut dan menyentuh tanah dengan dahi mereka.
“Aneh apa yang sedang mereka lakukan?” ujar Ali dalam hati. “Aku sering melihat orang-orang membungkuk kepada berhala, tapi tidak ada berhala di sini. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan Khadijah tentu saja tidak menyembah berhala, tapi mereka menyembah sesuatu.”
BACA JUGA: 70 Nama Sahabat Nabi yang Syahid di Perang Uhud
Ali adalah anak laki-laki yang selalu memikirkan segala sesuatunya. Meski dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dia tahu bahwa Nabi sedang melaksanakan berdoa atau menyembah sesuatu. Ali berpikir bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sedang berdoa kepada Tuhan yang tidak dapat dia lihat. Ali sangat ingin tahu siapa tuhan yang tak terlihat ini.
Begitu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam selesai sholat Ali bertanya kepadanya apa yang telah Nabi lakukan. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam senang saat anak laki-laki itu memintanya untuk menjelaskannya.
Nabi tersenyum pada Ali dan berkata kepadanya, “Dengarkan baik-baik, Nak, Khadijah dan aku menyembah Allah, Dia adalah Satu dan satu-satunya Allah yang benar. Tidak ada Tuhan selain Dia.
“Allah telah memilihku untuk menjadi Rasul-Nya. Dia telah memerintahkanku untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umatku. Inilah pesan-Nya dan inilah yang harus aku katakan kepada orang-orang. Mereka harus meninggalkan semua tuhan palsu mereka dan menyembah Allah saja. Mereka harus taat kepada-Nya, karena Dialah Yang Maha Esa dan satu-satunya Allah yang Sejati.”
BACA JUGA: Beberapa Pendapat soal Tempat Makam Nabi Adam
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam lalu menatap Ali lurus ke matanya dan berkata lagi kepadanya, “Kamu tahu betapa aku mencintaimu, aku telah menjagamu seperti kepada anakku sendiri. Aku tidak pernah memberitahumu kebohongan—aku tak pernah menipumu, aku ingin kaupercaya kebenaran yang baru saja aku katakan kepadamu. Tidak ada Tuhan selain Allah; Dia telah memilih aku sebagai nabi-Nya. ”
Ali langsung tahu bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam mengatakan yang sebenarnya, dan karena itulah dia percaya apa yang Nabi katakan.
Nabi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sangat senang. “Selamat datang, Ali,” katanya. Kau tahu di dalam hatimu apa yang aku katakan itu benar, aku dapat melihat bahwa engkau telah menerima Allah sebagai Yang Maha Esa dan satu-satunya Allah yang benar. Engkau adalah anak kecil pertama yang menjadi seorang Muslim.” []