DIALAH Sarah istri dari nabi Ibrahim as. Sarah dikenal karena kecantikannya yang sangat menawan bahkan terbilang bahwa Sarah adalah wanita paling cantik di dunia. Bila di antara para nabi, maka Nabi Yusuf as. yang terkenal paling tampan sedangkan dari kalangan istri nabi, maka Sarah yang terkenal paling cantik.
Suatu ketika Nabi Ibrahim as. pergi meninggalkan negeri kampung halamannya bersama istrinya setelah ia dilemparkan kaumnya ke dalam kobaran api, lalu Allah menyelamatkannya darinya. Ibrahim pindah ke negeri nun jauh dan tidak memiliki pembela dari kalangan penduduk setempat.
BACA JUGA: Orang yang Pernah Dibakar seperti Nabi Ibrahim
Di tengah situasi seperti ini, tentu saja Ibrahim akan menjadi sasaran empuk bagi orang-orang zalim dan semena-mena. Inilah yang benar-benar dialami Ibrahim ketika menempati negeri-negeri yang dikuasai raja lalim.
Si raja mendapatkan informasi kedatangan Ibrahim di tanahnya dengan membawa seorang wanita yang terbilang paling cantik di dunia. Menurut kebiasaannya, orang-orang seperti mereka ini ketika menginginkan seorang wanita, mereka pasti menyerang suaminya jika wanita tersebut bersuami. Namun, mereka tidak mengusik keluarga dan kerabat si wanita, jika ia masih lajang. Karena itulah, Ibrahim berkata kepada utusan raja bahwa wanita tersebut saudarinya saat ditanya mengenainya demi menghindari kesewenang-wenangan si raja. Ibrahim mengutus istrinya, Sarah untuk menemui raja lalim itu seperti yang ia inginkan.
Ibrahim percaya kepada perlindungan dan penjagaan Allah, setelah sebelumnya Ibrahim berpesan kepada Sarah agar jangan memberitahukan kepada raja tentang hubungannya yang sebenarnya dengan Ibrahim. Ibrahim telah menjelaskan kepada Sarah alasannya, bahwa Sarah adalah saudari Ibrahim dalam Islam, karena saat itu tidak ada orang mukmin di muka bumi selain mereka berdua.
Ibrahim mengutus istrinya untuk menemui si raja lalim itu, lalu Ibrahim melaksanakan shalat, berdoa kepada Rabbnya dan berlindung kepada-Nya selama Sarah pergi menemui raja lalim.
Allah menjaga kekasih-Nya terkait istrinya, seperti halnya Allah juga menjaga Sarah. Sehingga setiap kali raja lalim itu hendak mendekati Sarah, maka ia selalu tercekik hebat hingga menendang-nendangkan kaki ke tanah setelah Sarah berdoa dan memohon kepada Rabbnya agar menangkal tipu daya dan kejahatan si raja lalim dari dirinya. Hanya saja, Sarah mengkhawatirkan keselamatan nyawanya jika si raja mati, karena orang-orang akan menuduhnya telah membunuh si raja. Sarah berdoa, “Ya Allah! Jika ia (si raja lalim) mati, pasti akan dikatakan, ‘Dia (Sarah) telah membunuhnya’.”
BACA JUGA: Belajar dari Kesabaran Nabi Ibrahim
Akhirnya Allah melepaskan cekikan dari si raja lalim itu setelah ia meminta kepada Sarah agar berdoa untuknya, dan berjanji tidak akan mengusik Sarah lagi. Setelah cekikan dilepaskan darinya, raja ingkar janji dan dikuasai syahwat. Ia kembali menghampiri Sarah lagi, lalu ia tercekik lagi yang jauh lebih hebat dari yang pertama. Akhirnya ia memohon lagi kepada Sarah agar berdoa kepada Allah agar melepaskan cekikan dari dirinya, dan berjanji kembali untuk tidak mengusik dirinya. Kemudian Sarah berdoa kepada Rabbnya dengan mengucapkan kata-kata sebelumnya, “Ya Allah! Jika ia (si raja lalim) mati, pasti akan dikatakan, ‘Dia (Sarah) telah membunuhnya’.”
Setelah kedua atau ketiga kalinya, si raja lalim itu tercekik, akhirnya ia memanggil para ajudan dan memerintahkan mereka untuk mengembalikan Sarah kepada Ibrahim dalam kondisi selamat dan beruntung, karena si raja tahu Sarah terjaga dan terlindungi, dan ia tidak mampu mengusiknya.
Akhirnya Sarah pulang bersama Hajar sebagai hadiah pemberian raja lalim itu. Hajar adalah ibunda dari Nabi Ismail as. yang dihadiahkan Sarah kepada Ibrahim, lalu digauli Ibrahim. Sedangkan Sarah adalah wanita mandul, tetapi atas kuasa Allah SWT Sarah mengandung di usia 90 tahun. Sarah ini adalah ibunda dari nabi Ishaq as. []
Sumber: Kisah-kisah Nubuat dari Nabi/ Penulis: Umar Sulaiman Al-Asyqar/ Penerbit: Ummul Qura