APA yang harus dilakukan seorang muslim ketika Alquran dibacakan dan terdengar olehnya? Hal ini penting untuk diketahui setiap muslim. Ketika Alquran dibacakan, kita diperintahkan mendengar dan memperhatikan sambil berdiam diri, baik di dalam shalat maupun di luar shalat.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam surat Al Araf ayat 204 dan tafsirnya menerangkan, saat mendengar ayat suci dibacakan maka perhatikan agar mendapat rahmat dari Allah ﷻ.
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat. (QS Al Araf ayat 204)
Maksud ayat ini, sampaikan juga ketika Alquran dibacakan oleh siapapun, maka dengarkanlah dengan penuh perhatian, dan diamlah sambil memperhatikan tuntunan-tuntunannya dengan tenang agar kamu mendapat rahmat dari Allah ﷻ.
BACA JUGA: Inilah Ayat Alquran dan 4 Doa Perlindungan dari Ilmu Hitam
Ini yang Harus Dilakukan ketika Alquran Dibacakan
Dikutip dari Republika, tafsir Kementerian Agama menerangkan, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ayat ini diturunkan karena sahabat shalat di belakang Rasulullah ﷺ sambil berbicara. Allah ﷻ dalam ayat ini memerintahkan orang-orang yang beriman agar mereka memberikan perhatian yang sungguh-sungguh kepada Alquran.
Hendaklah mereka mendengarkan sebaik-baiknya lantunan ayat Alquran atau memahami isinya, mengambil pelajaran-pelajaran dari padanya dan mengamalkannya dengan ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:
مَنِ اسْتَمَعَ إلى آيَةٍ من كِتَابِ اللَّهِ تَعَالَى كتب له حَسَنَةٌ مُضَاعَفَةٌ ، وَمَنْ تَلاَهَا كانت له نُوراً يوم الْقِيَامَةِ.
“Barangsiapa mendengarkan (dengan sungguh-sungguh) ayat dari Alquran, dituliskan baginya kebaikan yang berlipat ganda dan barangsiapa membacanya adalah baginya cahaya pada hari Kiamat.” (HR Bukhari dan Imam Ahmad dari Abu Hurairah RA)
Hendaklah orang-orang Mukmin itu bersikap tenang ketika Alquran dibacakan, sebab di dalam ketenangan itulah mereka dapat merenungkan isinya. Janganlah pikiran mereka melayang-layang ketika Alquran dibacakan atau diperdengarkan, sehingga tidak dapat memahami ayat-ayat itu dengan baik.
Allah ﷻ akan menganugerahkan rahmat-Nya kepada kaum Muslimin, bilamana mereka memenuhi perintah Allah tersebut dan menghayati isi Alquran.
Ada beberapa pendapat seputar perintah untuk mendengarkan dan bersikap tenang ketika Alquran dibacakan oleh siapapun.
Pertama, wajib mendengarkan dan bersikap tenang ketika Alquran dibacakan berdasarkan perintah tersebut, baik di dalam shalat ataupun di luar shalat. Demikianlah pendapat Hasan Al Bashri dan Abu Muslim Al Ashfahani.
Kedua, wajib mendengarkan dan bersikap tenang, tetapi khusus pada bacaan-bacaan Rasulullah ﷺ di zaman beliau dan bacaan imam dalam shalat, serta bacaan khatib dalam khutbah Jumat.
Ketiga, mendengarkan bacaan Alquran di luar shalat dan khutbah seperti resepsi dipandang sangat dianjurkan agar kita mendapat rahmat Allah.
Sementara itu, pahala bagi orang yang membaca Alquran juga tak kalah hebat dan besar. Berikut adalah 17 keutamaan membaca Al-Quran dalam Islam:
Ini yang Harus Dilakukan ketika Alquran Dibacakan
1. Sebaik-baik manusia yang mempelajari dan mengajarkan alquran
Sabda Nabi Muhammad saw: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang memperlajari al-Qur’an dan mengamalkannya.” (HR. Bukhari)
2. Pahala membaca Al Quran
Sabda Nabi Muhammad saw: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. At-Tirmidzi).
3. Keutaman membaca Al Quran, Menghafalnya dan pandai membacanya
Sabda Nabi Muhammad saw: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih).
4. Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari Al Quran
“Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya, ‘bagaimana dipakaikan kepda kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa al-Qur’an”. (HR. Al-Hakim).
5. Al Quran memberi syafa’at kepada ahlinya di akhirat
Sabda Nabi Muhammad saw: “Bacalah al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim) Dan sabda beliau Nabi Muhammad saw: “Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat…” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
6. Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkajinya
Nabi Muhammad saw bersabda: “Tidak berkumpul sauatu kaum di salah satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjungi oleh Allah di hadapan para makhluk dan di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).
7. Dapat menentramkan hati
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS.13:28).
Ini yang Harus Dilakukan ketika Alquran Dibacakan
BACA JUGA: 5 Kosakata Bahasa Asing (nonArab) dalam Alquran
8. Dapat menyembuhkan penyakit
“Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat: madu dan Al-Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud).
9. Pembaca Al Quran dikurniakan hatinya dengan cahaya oleh Allah SWT dan dipeliharanya dari kegelapan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra yang maksudnya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang medengar satu ayat daripada Kitab Allah Ta’ala (al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahanya di hari kiamat.”
10. Pembaca Al Quran memperoleh kemulian dan diberi rahmat kepada ibu bapaknya
Nabi Muhammad saw bersabda maksudnya: “Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramal dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahayanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada di rumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).” (HR. Abu Daud). []