Oleh Ernydar Erham
Kontributor Islampos
TERBELAH menjadi tiga, tapi utuh dalam keabadian….
Entahlah.. tiba – tiba pikiran melayang, ketika anak dan istri menantikan berita lewat televisi para prajurit sebenarnya sudah pulang transit di rumah.
BACA JUGA: Seorang Anak di Tempat Parkiran Mobil
“Bapak pulang transit sebentar untuk tugas abadi. Jaga diri kalian baik-baik, tabahlah dan tegarlah seperti bapak. Jadilah anak-anak kebanggaan bapak. Jaga ibu baik-baik, bahagiakan dia dan jadi Shalih-shalihah yaaa… bapak tunggu di surga, nak.”
“Bu, titip anak-anak, didik dengan baik, maafkan bapak jika masih kurang dalam membahagiakan ibu, tapi cinta ini akan menunggu di jannah-Nya. Kuat yaa bu….”
“Ibu/Bapak, maafkan cara pergiku mengejutkan. Maafkan jika anakmu ini kurang berbakti. Tapi aku akan bersaksi bahwa bapak dan ibu adalah orang tua shalih shalihah yang mendidikku dengan baik. Pamit bu… pak…. nanti tiba waktunya, aku jemput di pintu Jannah”.
BACA JUGA: Babang Grab yang Menolak Nasi Kotak
Bro/sist, makasih udah jadi teman teman yang baik, yang memeriahkan disaat senang dan mendekap serta menguatkan di saat sulit. Sorry gua musti pergi semendadak ini, tapi dermaga indah di misi terakhir gua udah menanti. Titip bini sama anak-anak gua yaa.. Cuma Allah yang bisa balas kebaikan kalian semua. Semoga nanti kita bisa berkumpul semua di jannahNYA.
See You All… waktunya kembali boarding lalu take off ke surga. []