TELEPON genggam kini menjadi benda yang ‘wajib hadir’ menemani kesaharian kita. Apalagi dengan kemunculan ponsel pintar dengan beragam fitur dan banyaknya media sosial membuat seseorang betah untuk tak melepas benda yang satu ini.
Ibarat pisau, ponsel juga memiliki dua sisi. Bermanfaat namun bisa juga mendatangkan keburukan, apalagi jika jika ponsel digunakan scara berlebihan. Baru-baru ini muncul berbagai laporan buruk tentang penggunaan ponsel, terutama bagi orang tua.
BACA JUGA: Prancis Batasi Pengguanaan Ponsel Pintar bagi Anak Usia 3-15 Tahun
Namun tetap saja tidak ada seorang pun yang mempensiunkan ponsel meskipun setelah menyimak laporan-laporan itu, kan?
Bagaimana apabila anak-anak Anda mengatakan apa yang mereka rasakan mengenai kesibukan Anda dengan Whatsapp, Instagram, email, dan baca berita?
“Saya membenci telepon genggam ibu dan berharap dia tidak pernah memilikinya,” tulis seorang anak SD di AS di sebuah buku tugas sekolahnya.
Jen Adams Beason yang merupakan seorang guru di Amerika Serikat (AS), mengunggah tulisan anak itu di laman Facebook. Beason juga mengungkapkan bahwa empat dari 21 muridnya mengatakan mereka berharap bahwa teknologi ponsel tidak pernah ditemukan.
Beason, yang tinggal di Louisiana, juga mengunggah sebuah gambar yang merupakan tugas seorang murid kelas dua SD setelah sebelumnya ia meminta para muridnya untuk menggambarkan sesuatu yang mereka harap tidak pernah diciptakan di masa lalu.
Sejumlah guru lain ikut bergabung dalam diskusi itu, dan menambahkan pengalaman mereka tentang reaksi anak-anak terhadap orang tuanya ihwal penggunaan internet.
“Dalam diskusi di kelas tentang Facebook, setiap murid mengatakan bahwa orangtuanya meluangkan waktu lebih banyak untuk menggunakan Facebook daripada berbicara dengan anak-anaknya. Ini sangat menggugah buat saya,” kata Abbey Fauntleroy, salah seorang guru.
Beberapa orang tua membagikan pengalaman pribadi mereka untuk mencoba mengatasi masalah tersebut.
Beau Stermer menulis bahwa dia melihat anaknyayang masih berusia dua tahun bereaksi negatif saat ia menggunakan ponsel.
“Saya sadar ketika dia dan saya sedang bermain dan ponsel saya tiba-tiba berdering terkait keperluan di tempat kerja, dia kemudian tidak ingin bermain lagi setelah saya menelepon.
BACA JUGA: Dianggap Merusak Karakter, Ribuan Ponsel Milik Siswa Madrasah Dibakar
“Ini membuat saya terpukul. Saya berjanji kepada diri saya sendiri bahwa apabila saya sedang bermain dengan dia maka segala hal lainnya dinomorduakan,” katanya.
Di sisi lain, seorang ibu menyoroti fakta bahwa para remaja pun sama buruknya: mereka sering kali lebih mementingkan ponselnya dibandingkan waktu bersama keluarga.
Sebuah survei di AS pada tahun 2017 melaporkan bahwa sebagian dari orang tua yang disurvei menyimpulkan bahwa penggunaan teknologi mengganggu interaksi mereka dengan anak, hingga tiga kali atau lebih dalam sehari. Dan fenomena ini dinamakan “technoference.” []
SUMBER: BBC