HARI raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang ingin dirayakan oleh seluruh umat Islam. Hari itu biasanya kaum muslimin melakukan shalat ied dan merayakannya dengan menampilkan pakaian terbaik. Memakai baju baru saat hari raya Idul Fitri atau lebaran itu telah menjadi kebiasaan di masyarakat.
Pada masanya, cucu Rasulullah juga punya keinginan untuk merayakan lebaran dengan baju baru yang bagus. Namun, ketika itu dia tidak mempunyai pakaian untuk dikenakan di hari raya Idul Fitri
Alkisah, Hasan dan Husein yang merupakan cucu Rasulullah tidak memiliki pakaian baru untuk lebaran, sedangkan hari raya sebentar lagi datang.
Mereka bertanya kepada ibunya, “Wahai Ibu, anak-anak di Madinah telah dihiasi dengan pakaian lebaran kecuali kami. Mengapa Ibu tidak menghiasi kami?”
Sayyidah Fathimah menjawab, “Baju kalian masih di tukang jahit.”
Malam hari raya tiba, sementara pakaian baru belum juga terlihat sehingga dua pemuda itu bertanya lagi kepada ibunya.
Sayyidah Fathimah menangis karena tidak memiliki uang untuk membeli baju buat kedua buah hatinya itu.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Sayyidah Fathimah menghampiri seraya bertanya, “Siapa?”
“Wahai putri Rasulullah, saya adalah tukang jahit. Saya datang membawa hadiah pakaian untuk kedua putramu.”
Pintu dibuka dan tampaklah seorang membawa bingkisan lalu diberikan kepada Sayyidah Fathimah. Beliau membuka bingkisan tersebut dan di dalamnya terdapat 2 gamis, 2 celana, 2 mantel, 2 sorban dan 2 pasang sepatu hitam yang semuanya terlihat indah.
Lalu Sayyidah Fathimah memanggil kedua putra kesayangannya dan memakaikan mereka busana indah hadiah tersebut. Kemudian Rasulullah datang dan melihat kedua cucunya sudah rapi mengenakan pakaian baru yang indah.
Dengan senang Rasulullah SAW menggendong keduanya dan menciumi mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Sayyidah Fathimah, “Apakah engkau melihat sang tukang jahit tersebut?”
Sayyidah Fathimah menjawab, “Iya, aku melihatnya.”
Lalu Rasulullah menjelaskan, “Duhai putriku, dia bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan sang penjaga surga.”
Demikianlah kisah lebaran cucu Rasulullah SAW. Bahkan para penghuni langit dan bumi pun berbahagia jika kedua cucu Rasulullah berbahagia dan akan bersedih jika mereka bersedih. []
SUMBER: MUSLIMODERAT