CINTA bukan hanya ditujukan kepada lawan jenis semata, melainkan kepada hal-hal lain yang memang begitu erat kaitannya dengan diri kita. Baik itu kepada kedua orang tua, sahabat, teman, sekolah, bahkan makanan sekali pun. Ya, karena cinta itu anugerah dan tumbuh dengan sendirinya, maka sasarannya pun tak akan mungkin pokus pada satu arah saja, melainkan ke berbagai aspek cinta juga menjadi pendorong utamanya.
Berbicara tentang cinta, tentu akan selalu ada masalah yang dihadapi. Betul begitu bukan? Nah, salah satunya ialah dilema cinta. Apa itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dilema itu situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan atau dapat pula dikatakan sebagai situasi yang sulit dan membingungkan. Anda tentu pernah bahkan sering merasakan hal ini bukan?
Salah satu contoh kasus ialah ketika kita dihadapi oleh dua cinta yang berbeda. Misalnya, memenuhi janji untuk menjemput pasangan hidup di tempat kerjanya ataukah bersama-sama dengan orang tua menengok nenek yang sedang sakit keras; menuntaskan hobi terlebih dahulu atau membersihkan bak mandi.
Contoh itu baru dilema yang sederhana. Belum lagi dilema yang rumit, misalnya ketika seorang lelaki mencintai perempuan yang berbeda keyakinan; atau ada panggilan untuk masuk kerja pada saat ibu kita tengah dirawat di rumah sakit dan tak ada orang lain yang bisa menungguinya. Semua dilema yang kita hadapi tersebut sering kali menguji kadar kecintaan kita terhadap sesuatu. Inilah yang semakin menegaskan betapa cinta memang begitu luar biasa.
Pada dasarnya, setiap manusia menginginkan pasangan yang terbaik dalam hidupnya. Seorang perempuan pastilah ingin berjodoh dengan lelaki yang terbaik. Maka, kriteria-kriteria pun akhirnya muncul. Misalnya, seorang perempuan menginginkan lelaki yang tampan, enak diajakn ngobrol, dewasa, bisa jadi sandaran di saat ada masalah, dan seorang lelaki yang melindungi. Sebaliknya, seorang lelaki pun tentu saja memiliki kriteria-kriteria yang diiginkan. Nah, kriteria-kriteria itulah yang kemudian sering mendatangkan dilema. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Dalam Islam tak ada masalah yang tidak ada penyelesaiannya. Pasti akan selalu ada jalan dalam setiap permasalahan. Begitu pula ketika dilanda dilema cinta. Maka, shalat istikharah menjadi jalan utama bagi kita untuk memasrahkan diri pada-Nya. Sebab, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu yang terbaik bagi diri kita. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Jangan Salahkan Cinta Problematika Cinta Muda Mudi Muslim/Karya: Firmansyah/Penerbit: Pustaka Hanifa