KETIKA masa Jahiliah, Umar dikenal kasar bahkan juga senantiasa ikut menyiksa orang-orang Quraisy yang mengikuti ajaran Muhammad SAW. Tapi jauh sebelum itu ternyata Umar sebenarnya memiliki hati yang lembut.
BACA JUGA: Mengapa Umar Menolak Permintaan Rasulullah?
Hati Umar sebenarnya telah tersentuh dengan keimanan. Sinar cahaya iman yang pertama kali menyentuh hati ‘Umar adalah ketika dia melihat sejumlah perempuan kaum Quraisy meninggalkan negeri mereka dan bertolak menuju sebuah negeri yang jauh yaitu Habsyi (Habasyah).
Ummu ‘Abdullah binti Hantamah menceritakan, “Ketika kami sedang bersiap untuk berhijrah ke negeri Habasyah, ‘Umar menghampiri dan berdiri di hadapanku. Kami pernah mendapatkan perlakuan keras dan kasar darinya, lalu dia berkata, ‘Apakah ini persiapan untuk berangkat, wahai Ummu ‘Abdullah?’
Ummu ‘Abdullah menjawab, “Ya, demi Allah, kami harus keluar dari negeri ini. Kalian telah menyakiti dan berbuat kasar terhadap kami, hingga Allah memberikan jalan keluar untuk kami.”
BACA JUGA: Umar bin Khattab Bicara soal Wanita
‘Umar berkata, “Semoga Tuhan menyertai kalian.”
Aku telah melihat satu kelembutan dari hati ‘Umar yang belum pernah aku lihat sebelumnya.” []
Sumber: 150 Kisah Umar bin al-Khaththab/ Penulis: Ahmad Abdul `Al Al-Thahtawi/ Penerbit: Mizan/ April 2016