Oleh: Hidayatusaadah
HIDAYAH. Kata yang tak asing di telinga kita ini adalah ibarat benda berharga yang dicari oleh hampir semua manusia. Mengapa hampir semua manusia? Karena manusia terlahir dengan fitrahnya. Membutuhkan petunjuk hidup dan mengakui keberadaan sesuatu yang lebih agung dari dirinya. Itulah fitrah manusia.
Berbicara tentang hidayah nampaknya selalu menarik bagi hampir semua orang. Karena hidayah inilah salahsatu hal yang dirindukan oleh kebanyakan manusia. Hidayah yang ternyata tidak menyapa semua orang. Andai hidayah melekat pada hati setiap manusia, mungkin kita akan melihat jamaah shalat shubuh sama banyaknya dengan jamaah shalat jumat. Tapi ternyata, atas kehendak-Nya lah hidayah hanya menyapa sebagian orang.
Lantas, apakah ini artinya Allah tidak adil? Tentu saja tidak. Kita ketahui bersama bahwa Allah-lah Yang Maha Adil. Tidak ada yang mampu menandingi keadilan-Nya.
Soal hidayah yang hanya menyapa sebagian orang, mungkin kita sama-sama harus diingatkan bahwa Allah hanya akan mengubah suatu kaum jika kaum itu mengubah keadaannya sendiri. Ini artinya, hidayah Allah turunkan pada hamba-hamba-Nya yang berusaha untuk membuka hatinya menerima hidayah.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa hidayah adalah benda berharga. Dengan hidayah inilah kita akan lebih menikmati setiap detik dalam naungan cinta-Nya. Karena ternyata, tidak semua orang Allah berikan hidayah untuk dapat membaca al-Quran setiap saat. Karena tidak semua orang Allah berikan hidayah untuk menangis dan memohon ampun di sepertiga malam. Semua itu karena kepingan-kepingan hidayah terlah menyapa relung hatinya yang terdalam.
Maka bersyukurlah… bagimu yang Allah pilih untuk mendapatkan hidayah dari-Nya. Karena engkau telah mendapatkan barang yang sangat berharga. []