ISLAM telah mengatur kehidupan ini dengan begitu indah. Bahkan ketika kita tersenyum kepada saudara kita, maka akan tercatat sebagai sedekah. Senyum yang menyenangkan disertai ucapan salam adalah salah satu hal yang seringkali Rasulullah lakukan terhadap siapapun. Maka dari itu sudah seharusnya kita selaku umat Muslim meneladani sikap Rasulullah tersebut.
Mengucapkan salam sambil tersenyum ketika bertemu dengan sesama muslim akan menjadi awal hubungan yang baik bagi kita. Namun, ketika salam itu hanya terucap pada orang-orang tertentu, ini adalah salah satu tanda kiamat.
Allah SWT mensyaratkan ucapan salam sebagai tanda kasih sayang dan penjalin silaturahim. Karena itu, anak kecil dianjurkan mengucapkan salam kepada orang yang lebih tua, orang kaya dianjurkan mengucap salam kepada orang miskin, baik kepada bangsa Arab, non Arab, berkulit putih, berkulit hitam dan lainnya. Secara umum, kita diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal ataupun yang tidak kitakenal.
Rasulullah SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman sampai kalian saling mengasihi. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan yang apabila dikerjakan dapat menyebabkan kalian saling mengasihi? Sebarkanlah salam diantara kalian.”
Di antara tanda Hari Kiamat adalah mengucapkan salam hanya kepada orang tertentu saja. Seseorang hanya mengucapkan salam kepada orang yang ia kenal saja, sedangkan kepada orang yang tidak ia kenal, ia tidak mengucapkan salam. Padahal, salah satu Sunnah yang diajarkan Nabi adalah mengucapkan salam kepada orang yang kita kenal maupun tidak kita kenal.
Abu al-Ja’ad menuturkan, bahwa Abdullah ibn Mas’ud bertemu seseorang. Orang itu berkata, “Assalamu’alaikum, wahai Ibnu Mas’ud.” Abdullah ibn Mas’ud menjawab, “Mahabenar Allah dan Rasul-Nya. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Salah satu tanda kiamat adalah seseorang memasuki masjid, namun ia tidak melaksanakan shalat dua rakaat, dan seseorang tidak mengucapkan salam kecuali kepada orang yang dikenalnya saja.’”
Dalam Shahih al-Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan, bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimanakah Islam yang paling baik?” Nabi menjawab, “Engkau memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan kepada orang yang tidak engkau kenal.” []
Sumber: KimatSudahDekat?/Dr. Muhammad al-‘Areifi/Penerbit: Qisthi Press/2011