DARI Aisvah ra ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika mayit itu seorang yang shalih, ia akan didudukkan di dalam kuburnya tanpa perasaan takut dan gelisah.
Lalu mayit tersebut ditanya, ‘Apa katamu mengenai Islam?’
Lalu ditanyakan pula, ‘Apa katamu mengenai laki-laki itu?’
Kemudian ia akan menjawab, la adalah Muhammad utusan Allah yang datang dengan membawa bukti-bukti dari sisi-Nya, lalu kami mempercayainya.”
BACA JUGA: Kisah Nyata Beranak dalam Kubur di Zaman Umar bin Khattab
Kemudian akan dibukakan baginya satu lubang ke arah neraka, sehingga mayit terscbut dapat melihat sebagian penghuni neraka memukuli sebagian yang lain. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Lihatlah ke lubang yang lain sesuatu yang Allah SWT telah menyelamatkanmu darinya.’ Kemudian dibukakan lagi baginya satu lubang ke arah surga, sehingga ia dapat melihat tamannya dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Lalu dikatakan kepadanya, ‘Ini adalah
tempat tinggalmu di surga. Kamu hidup berpegang pada keyakinan itu, mati di atas keyakinan itu, dan dibangkitkan dalam keyakinan itu, insya Allah.”
Sedangkan jika ia orang jahat, ia akan didudukkan di dalam kuburnya dengan penuh ketakutan dan kegelisahan. Lalu dikatakan kepadanva, “Sekarang apa yang Kamu katakan?” Maka ia berkata, “Aku mendengar orang-orang mengucapkan suatu perkataan sehingga aku pun berkakata seperti apa yang mereka katakan.”
Kemudian dibukakan baginya satu lubang ke arah surga sehingga ia melihat tamannya dan keindahan didalamnya, lalu dikatakan kepadanya, Lihatlah tempat di mana Allah telah mengusirmu darinya.”
Kemudian dibukakan lag1 satu lubang ke arah neraka sehingga ia melihat sebagian penghuninya memukul sebagian yang lain, dan dikatakan kepadanya, “Inilah tempatmu di neraka. Kamu hidup di atas keraguan, mati dalam keraguan, dan dibangkitkan kelak dalam keraguan.” Kemudian ia disiksa.
BACA JUGA: Ketika Manusia Berbaring di dalam Kuburnya
Diceritkan dari Abu Qatadah, ia berkata, “Ketika Nabi SAW sedang berjalan dan berjumpa dengan jenazah, beliau bersabda, ‘la beristirahat atau diistirahatkan darinya.’ Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah maksud orang yang beristirahat, dan apa pula maksud orang yang diistirahatkan darinya?’
Beliau bersabda, ‘Hamba yang mukmin itu beristirahat dari kelelahan dan penderitaan dunia menuju rahmat Allah SWT, sedangkan orang yang durhaka, maka negeri, manusia, pohon, dan binatang beristirahat darinya.'” (HR Bukhari dan Muslim)
Arti hadits di atas telah jelas, yakni banyak bencaran diturunkan karena kemaksiatan. Bencana tersebut berupa hujan berhenti turun, negeri menjadi kacau, pohon-pohon mati, bahkan binatang pun merasakan kesusahan. Maka setelah pendurhaka itu mati, manusia, binatang, pohon, dan sebagainya beristirahat darinya, karena dialah penyebab kesusahan mereka semua.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra ia berkata, “Rasulullah SAW telah memegang bahuku seraya berkata, Jadilah kamu di dunia seolah-olah orang asing atau penyeberang jalan.”
Ibnu Umar berkata, Jika kamu berada pada sore hari, janganlah kamu menunggu pagi hari, dan jika kamu berada pada pagi hari, janganlah kamu menunggu sore. Gunakanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu dan gunakanlah hidupmu untuk kematianmu.” (HR Bukhari dan At-Tirmidzi)
BACA JUGA: Membaca Surah Al Mulk Setiap Malam dapat Menjauhkan dari Siksa Kubur, Benarkah?
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Kami telah keluar bersama Rasulullah SAW dalam suatu iringan jenazah, kemudian beliau duduk menghadap kubur dan bersabda, ‘Tiada hari yang datang kepada kubur ini, kecuali ia berkata dengan suara yang fasih dan jelas, ‘Hai anak Adam, bagaimana mungkin kamu melupakan aku? Tidakkah kamu mengetahui bahwa aku adalah rumah pengasingan, rumah binatang buas, rumah ulat, dan rumah yang sempit, kecuali jika Allah melapangkan aku.’
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Kubur itu adakalanya taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurang-jurang neraka.” (HR At-Thabrani). []
Referensi: 40 Hari Menuju Kematian/Syaikh Maulana Muhammad Islam/Nabawi/2016