• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 12 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Ketika Manusia Berlomba Membangun Gedung-gedung

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
akhir zaman, Fenomena Sunrise dan Sunset

Ilustrasi: FreeImages.com

1
BAGIKAN

Oleh: Ibnu Sayuti

SAAT ini kita sering dihadapkan pada sebuah biografi atau auto biografi pengusaha sukses. Seringkali mereka berangkat dari keadaan terlilit hutang, miskin, atau broken home. Dalam beberapa biografi pengusaha yang saya baca, diceritakan dalam waktu kurang dari lima tahun mereka telah mencapai kesuksesan yang luar biasa. Sebagian dari biografi itu menunjukan pencapaian yang didapatkannya itu melalui foto-foto sukses diri bersama rumah yang megah, atau mobil-mobil yang mewah yang berjajar di halaman rumahnya bersma istrinya yang cantik lagi menarik. Lebih kentara lagi dalam dunia artis, tanpa malu-malu mereka memamerkan pencapaian sukses ekonomi mereka dengan menunjukkan villa mereka, mobil sport mereka atau apartemen mewah mereka sekali lagi bersama istri/suami mereka yang menarik. Sebagian dari mereka adalah muslim.

Saya juga cukup terperangah ketika mengamati fenomena yang sama di daerah-daerah. Orang-orang yang tadinya hidup pas-pasan lalu bekerja di ibukota atau berwirausaha berangkat dari nol dan mencapai sukses ekonomi, orientasi mereka dalam menunjukan simbol sukses mereka adalah dengan membangun rumah mewah, kendaraan megah dan fasilitas yang mewah. Ini sepertinya sudah menjadi pola umum di masyarakat muslim kita. Barangkali karena panutan yang di ajarkan media dan buku adalah seperti yang saya sebutkan diatas tadi.

BACA JUGA: Keadaan Umat Islam Akhir Zaman

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

Kalau kita mengkaji kembali warisan nabawi, fenomena di atas memang akan terjadi. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah bersabda yang diriwayatkan oleh imam Ahmad,

“Sesungguhnya diantara syarat-syarat kiamat adalah apabila kamu melihat orang-orang (yang asalnya) peggembala kambing menjadi pemimpi umat dan kamu melihat orang-orang yang asalnya tanpa alas kaki, telanjang dan kelaparan berlomba membangun gedung-gedung,….” (HR. Imam Ahmad).

Di suratkan dalam hadits bersanad jayyid tersebut, bahwa orang yang tadinya serba kurang akan menjadi berlimpah kekayaan dan “berlomba membangun gedung-gedung”.

Melupakan Jihad Ekonomi

Frasa berlomba ‘berlomba membangun gedung-gedung’, dapat kita baca dengan bahwa kalangan masyarakat muslim kita telah meninggalkan Jihad Ekonomi. Dalam perspektif pengusaha, seperti yang di jelaskan dalam Clash Flow Quadrant, Robert T Kiyosaki, bahwa harta yang paling baik adalah harta yang terus bergerak dan terus mengalirkan kembali ke arus kas. ‘berlomba membangun gedung-gedung’ bisa kita baca bahwa arus keuangan sebagian masyarakat kita mengendap dalam bangunan yang semakin ia ingin tinggikan, yang justru terkena beban biaya perawatan dan pajak. Ini berarti konsep ekonomi masyarakat kita tidak cerdas financial, dipimpin oleh pengetahuan, apalagi dipimpin iman. Inilah yang mengerikan, masyarakat kita tidak mengalirkan aliran keuangan mereka pada hal yang lebih produktif, apalagi mengalirkannya kepada pengokohan ekonomi umat. Mereka justru menumpuknya menjadi liabilitas (beban) berupa rumah mewah, mobil mewah dan fasilitas mewah. Mereka melakukan hal paling primitif, hal yang termudah dengan uang mereka, memperbagus tempat tinggal mereka.

Tidak seperti itu yang dicontohkan 14 abad yang lalu oleh orang-orang kaya negara madinah. Mereka tidak pernah membiarkan kekayaanya mengendap tak bergerak. Para Sahabat Nabi itu terus membuat arus kasnya mengalir. Seperti Abdurahman bin Auf, dengan modal nol atau modal dengkul sampai dia mendapatkan kekayaan yang melimpah ruah, menjadi terkaya di Madinah. Tapi tidak berhenti disitu, kekayaan besarnya itu juga mengalir kepada umat, untuk mengokohkan negara madinah, membiayai militer Islam. Usman bin Affan sendiri mengalirkan kekayaanya untuk menambah fasilitas umum kaum muslimin di tengah paceklik, membebaskan sumur Raumah dan membiayai militer islam dalam berbagai perang. Begitu pula sahabat kaya yang lain. Waktu itu syariat zakat dan sedekah menjamur diamalkan . Dan lebih lagi syariat wakaf, berlomba diamlkan, menjadi tulang punggung pembangunan masyarakat waktu itu. Karakter kekayaan para sahabat nabi adalah kaya berdaya dengan cerdas financial bervisi profetik.

Kaya Ekonomi, Miskin Narasi

Jim Rohn, seorang pemikir barat, mengatakan bahwa abad 21 ini adalah abad peluang ekonomi. Sejuta kesempatan survive ekonomi akan bisa masyarakat raih. Bisa dibilang era ini adalah era enterpreneur. Bahkan di Indonesia saat ini sedang memasuki era melimpahnya kelas menengah baru. Yang menurut banyak pengamat ekonomi akan semakin menumbuhkan kesempatan majunya ekonomi. Banyak orang baru yang dengan ajaib tiba-tiba menjadi orang kaya baru. Inilah sebab dengan mudahnya orang-orang yang tadinya“tanpa alas kaki, telanjang dan kelaparan” menjadi orang-orang yang “berlomba membangun gedung-gedung”. Mudahnya peluang itu menjadikan masyarakat muslim kita memasukinya tanpa narasi yang jelas. Ketidak jelasan narasi itu diejawantahkan dengan melakukan hal yang termudah dengan uang mereka, memperbagus tempat tinggal mereka.

Advertisements

Di tengah ekspansi ekonomi ribawi, ekonomi asing dan kekuatan ekonomi salibis, sikap “berlomba membangun gedung-gedung” adalah sikap yang naif, bodoh, egois dan sama sekali tidak bertanggung jawab.

Ditengah merajalelanya bank-ribawi, jelas naif dan polos, masyarakat kita malah hanya “berlomba membangun gedung-gedung”, dengan tidak berjihad ekonomi membangun permodalan islami. Atau masyarakat muslim kita malah menggunakan riba? Ditengah kekuatan ekspansi indom***t & alfam***t yang merajalela, jelas egois dan tak bertanggung jawab, masyarakat kita hanya “berlomba membangun gedung-gedung” dengan tidak berjihad ekonomi menciptakan pasar minimarket kalangan muslim sendiri. Saya sangat apresiatif kepada Muhammadiyah yang mulai membangun minimarket2 dan Hidayatullah di Surabaya dengan minimarket sakinahnya. Ditengah ekspansi produk2 asing dan yahudi dalam customer goods, jelas tidak bertanggung jawab, masyarakat kita malah “berlomba membangun gedung-gedung” dengan tidak berjihad ekonomi bereksperimentasi dengan produk khas negeri sendiri. Di tengah arus tonton yang makin tidak jelas dengan sponsor yang besar, jelas egois dan tak bertanggungjawab, masyarakat kita malah “berlomba membangun gedung-gedung”, dengan tidak berjihad ekonomi membantu membangun tontonan yang lebih beradab.

BACA JUGA: Nubuwwah Rasulullah tentang Lima Fase Akhir Zaman dan Keluarnya Dajjal

Memang sangat menyedihkan melihat fenomena rapuhnya ekonomi Islam hari ini. Tapi mememang ini sudah menjadi prediksi kenabian. Ibnu Katsir mengutip lagi hadits bersanad jayyid dan qowiy dalam huru-hara hari kiamat, yang memperjelas hakikat ini,

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum orang yang paling banyak mengumpulkan harta justru si rendah budi, anak si rendah budi” (HR. Imam Ahmad)

Sangat jelas akhirnya mengapa mereka “berlomba membangun gedung-gedung” meninggalkan jihad ekonomi, karena pelaku ekonominya orang yang rendah budi keturunan si rendah budi pula. Padahal rendah budi, menurut ulama adab, disebabkan minimnya iman dan ilmu, terutama ilmu syari. Kita memang tidak bisa menghentikan laju prediksi nubuat ini, inilah memang tanda akhir zaman. Tetapi kita dapat menghindarkan keluarga dan kalangan kita dari fenomena ini, dengan cara membekali iman dan ilmu syari dan model yang benar dalam bisnis sebelum mereka terjun ke dunia bisnis dan dunia kekayaan. []

Wallahualam.

Pekalongan, Jawa Tengah

Tags: akhir zaman
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Malaysia Larang Atlet Israel Ikut Kejuaraan Renang Dunia

Next Post

Sudutkan Muslim, Produser Film AS Hapus Medsos

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat

Hura-hara Hari Kiamat

Oleh Saad Saefullah
12 Mei 2025
0

Tolak Lamaran Nikah, Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Hukum Suami Berbohong pada Istri untuk Kebaikan

Oleh Dini Koswarini
12 Mei 2025
0

Bahaya Ujub, tanda riya, Penyakit Ain, tanda riya, Hikmah Menjaga Pandangan,Sombong, Ciri Orang Sombong, tanda mata rabun

6 Macam Riya yang Harus Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

Tata Cara Melaksanakan Sa'i, Takbir Idul Adha, Mekkah,Nusantara, Madinah, Abrahah, puasa, 15 Larangan di Bulan Dzulhijjah, adzan

Maksud “Iman Akan Kembali ke Madinah”

Oleh Haura Nurbani
11 Mei 2025
0

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Terpopuler

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0
Penyebab Suhu di Indonesia

Suhu panas ekstrem di Indonesia yang mencapai 37°C disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor alami dan global.

Lihat LebihDetails

Qailulah, Sunnah Nabi yang Banyak Manfaatnya

Oleh Saad Saefullah
26 Januari 2017
0
Foto: Lifehack

Namun jika tidur siang lebih dari 30 menit, justru malah bisa mendatangkan masalah.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.