Oleh: Minah, S.Pd.I
Penulis Buku “Catatan Hati Muslimah Perindu Surga
CINTA adalah perasaan terdalam dari lubuk hati kita tentang kasih-sayang, Cinta adalah bunga indah yang bikin hidup lebih hidup. Cinta merupakan anugerah terindah dalam hidup manusia untuk saling mengasihi. Cinta adalah kekuatan yang bisa mengalahkan segalanya. Cinta bisa membuat bahagia, tapi juga sedih luar biasa: tertawa sekaligus menangis. Itulah ungkapan remaja.
Cinta atau al hubb, merupakan lawan dari benci. Kecenderungan alami pada sesuatu yang lezat, enak, nyaman, suka dan senang. Kalau menurut (KKBI) Cinta adalah rasa suka, sayang, terpikat, ingin, rindu, pengharapan, sedih dan ingat.
BACA JUGA: Perjuangan Cinta dari Istri Pertama Nabi
So, “Cinta adalah kecenderungan dan rasa; baik rasa suka, sayang, terpikat, ingin, rindu, pengharapan, sedih dan ingat dari pecinta kepada yang di cintai “
Berbicara tentang cinta tidak ada habisnya. Semua pasti mengetahui akan hal itu. Namun bagaimana jika muslimah jatuh cinta? bagaimana caranya agar cinta itu tidak terjerumus ke arah yang salah? Berbicara tentang cinta adalah sesuatu yang terkait dengan rasa, tidak dapat dilihat oleh mata, hanya saja tanda-tandanya yang bisa disaksikan. Cinta jika tertanam didalam dada, pasti sekuat tenaga ingin meraih yang dicintainya.
Kenapa ada cinta? Karena cinta adalah anugerah dari Allah SWT. Manusia memiliki ghorizatun na’u (naluri melangsungkan keturunan), yang nantinya dengan naluri ini, maka manusia ada rasa tertarik terhadap lawan jenis. Jadi, perasaan cinta itu wajar dimiliki oleh manusia karena adanya ghorizah na’u. Walaupun ada rasa terhadap lawan jenis, harus berhati-hati dalam menyalurkan rasa itu, jika menyalurkan rasa itu dengan benar maka akan mendapatkan kebahagiaan, jika salah maka akan menimbulkan kerusakan.
So, jika muslimah jatuh cinta, ada rasa cinta terhadap lawan jenis, maka tidak boleh disalurkan dengan pacaran. Karena pacaran itu dosa, tidak ada didalam Islam, yang ada malah kemaksiatan yang terjadi. Banyak yang mengaplikasikan rasa cintanya dengan pacaran, akhirnya maksiat dilakukan. Awalnya hanya pinjam buku, chattingan, jalan bareng, berduaan hingga kebablasan berujung hamil bahkan parahnya melakukan aborsi. Menggugurkan bayinya karena hubungan terlarang. Astaghfirullah.
Sudah sangat jelas sekali dalam firman Allah yang artinya: “ Janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra:32).
BACA JUGA: Dimana Cintaku untuk Ibu?
Nah, jadi kudu hati-hati agar tak terjerumus kedalam lembah kemaksiatan. Muslimah jatuh cinta itu wajar, maka menyalurkan rasa sukanya dalam bingkai pernikahan. Kalau belum sanggup nikah, maka berpuasalah atau persibuk diri dengan hal-hal yang bermanfaat.
Agar cinta itu tidak membawa sengsara maka ada beberapa tipsnya.
Yaitu: Rajin Ibadah yang sungguh-sungguh, batasi pergaulan dengan lawan jenis (berinteraksi jika perlu dan dibolehkan syara’), bersikap wajar dan tegas dalam pergaulan, jangan mudah terpesona dan tebar pesona, jangan mudah GR dengan pujian, Jangan suka lirik – lirik meski ada kesempatan, Jangan isi waktu luang dengan lamunan, obrolan, bacaan cinta dll, Isi waktu luang dengan belajar, mengkaji Islam, bisnis dan aktivitas Islami, carilah teman bergaul yang sholeh, tingkatkan pemahaman dan amal Islam, jangan merasa sok siap nikah (jika memang belum siap), Menikah jika mampu, jika belum mampu, berpuasalah dengan sungguh – sungguh dan menjaga hati.
So, semoga tips diatas beramanfaat. Jika rasa cinta ada pada diri maka salurkanlah dengan benar agar kebahagiaan hakiki kita dapatkan. Agar cintanya tidak membawa sengsara, maka tips diatas diperhatikan dan dilakukan. Cukup cinta dalam hati dan berdoa kepada Allah agar mampu menata hati dan terus mendekatkan diri kepada Allah. Tunduk dan taat kepadaNya. []