ZAID bin San’an ra mengisahkan bahwa sebelum ia memeluk Islam, Rasulullah SAW pernah meminjam sejumlah uang kepadanya. Kemudian dia menemui Rasulullah untuk menagih utang sebelum jatuh tempo sambil menghina beliau dan berkata, “Hai cucu Abdul Muthalib, kamu enggan membayar utangmu, ya?!”
Umar ra yang pada saat itu berada di antara mereka marah dan berteriak, “Hai musuh Allah! Kalau saja tidak ada perjanjian antara kami dan umat Yahudi, aku akan memenggal kepalamu! Bicaralah yang sopan kepada Rasulullah!”
BACA JUGA:Â Ketika Gubuk Reot Kakek Yahudi Ini Digusur oleh Amr bin Ash
Di luar dugaan, ternyata Rasulullah tersenyum kepadanya dan berkata kepada Umar ra, “Bayarlah dan tambahkan 20 galon karena engkau telah menakutinya.”
Kemudian kisah ini dilanjutkan oleh Umar ra. Setelah itu kami pergi bersama-sama.
BACA JUGA:Â Lelaki Yahudi yang Bersyukur Putrinya Dinikahi Nabi
Di tengah perjalanan, Zaid secara tak terduga berkata, “Umar, kamu marah kepadaku. Namun, aku temukan dalam dirinya semua ciri nabi terakhir yang dicatat dalam Taurat dan Perjanjian Lama. Kitab itu memuat ayat, ‘kelembutannya melebihi kemarahannya. Kelancangan yang sangat atas dirinya justru menambah kelembutan dan kesabarannya.’ Aku sengaja hendak menguji kesabarannya. Sekarang aku yakin bahwa dia adalah nabi yang kedatangannya diramalkan dalam Taurat. Jadi, aku percaya dan bersaksi bahwa dia adalah nabi terakhir.” []
SUMBER: CERITAINSPIRASIMUSLIM