NABI Muhammad SAW berusia sekitar 50 tahun saat itu. Beliau telah berdakwah dan mengajar Islam selama sekitar sepuluh tahun, dan telah mengalami banyak penentangan, penganiayaan, dan kesulitan. Namun, itutidak membuatnya kehilangan belas kasihan, kasih sayang, dan kesabaran.
Suatu hari Nabi Muhammad sedang berjalan di luar Mekah dan bertemu dengan seorang pria yang sangat terkenal bernama Rukana. Rukana adalah orang terkuat Quraisy. Dia merupakan juara gulat.
Riwayat menyebutkan bahwa Rukana tidak memahami Islam.
Nabi Muhammad SAW melihatnya dan berkata, “Rukana, aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu.”
BACA JUGA: Rukanah pun Bergulat dengan Rasulullah
Rukana menimpali, “Mengapa kita tidak bergulat lalu kita akan bicara.”
Jadi Nabi Muhammad berkata, “Tentu. Aku akan turun untuk bergulat.”
Kemudian mereka mulai bergulat.
Nabi Muhammad SAW mengangkat Rukana dan membantingnya.
Rukana pun kaget. Dia tidak pernah dipukuli sebelumnya. Apalagi oleh seseorang yang bukan pegulat seperti dirinya. Dia pun bangun dan berkata, “Ayo lakukan lagi.”
Nabi dan Rukana pun kembali bergulat. Untuk kedua kalinya Nabi Muhammad SAW membanting Rukana lagi.
Pegulat itu bangun dengan sangat terkejut. Dia berkata, “Lagi!”
Dan Nabi Muhammad mengangkatnya dan membantingnya lagi.
Sekarang Rukana tidak mengerti bahkan apa yang sedang terjadi, jadi dia berkata kepada Nabi Muhammad, “Kamu harus mengerti bahwa aku belum pernah dipukuli sebelumnya. Tidak ada yang pernah membantingku ke tanah sebelumnya; Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi.”
Jadi, Nabi Muhammad SAW berkata, “Mari aku tunjukkan sesuatu yang lebih menakjubkan dari itu.”
Di kejauhan sana ada sebatang pohon kejauhan dan Nabi memanggil pohon itu. Sebagai keajaiban, pohon itu bergerak dari tempatnya dan datang kepada Nabi SAW.
Dia kemudian menyuruh pohon itu kembali dan pohon itu kembali ke tempatnya. Kemudian Nabi melihat ke arah Rukana yang langsung berkata, “Saya bersaksi bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allah (hanya Tuhan), dan saya bersaksi bahwa Anda (Muhammad SAW) adalah Utusan Allah.”
Pada saat itulah, Nabi Muhammad SAW memberi selamat kepada Rukana dan melanjutkan perjalanannya.
BACA JUGA: Saat Nabi Memanggil Pohon dan Pohon Itu Mendatanginya
Kisah indah antara Nabi dan Rukana itu memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana dakwah Nabi.
Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling diberkati yang pernah berjalan di muka bumi ini. Dia adalah kekasih Allah. Setiap detik, setiap menit, setiap saat dalam hidupnya begitu berharga dan berharga, tetapi pada saat yang sama dia sangat peduli pada orang lain dan memahami orang lain.
Ketika bertemu Rukana, Nabi bisa saja pergi kepadanya dan memberi ceramah tentang dia dan pergi, tetapi Nabi justru meluangkan waktu untuk memahami Rukana.
Nabi mencurahkan perhatiannya pada orang itu. Itulah mengapa Nabi begitu dicintai. Itulah mengapa mereka mendengarkannya, itulah mengapa mereka memeluknya dan karena itu mereka dapat memeluk Islam dan mengenal Allah.
Nabi Muhammad SAW, pria luar biasa ini sangat peduli pada orang lain dan sangat mencintai kita dan seluruh umat manusia.
Jadi, bagaimana sebaiknya sikap seseorang saat diberi kesempatan untuk berbicara tentang Islam pada orang lainnya?
Ya, luangkan waktu sebentar untuk memahami siapa orang itu dan lakukan dengan persyaratan mereka, bukan persyaratan kita, seperti Nabi memenuhi persyaratan yang diajukan Rukana. []
SUMBER: ABOUT ISLAM