TIDAK diragukan lagi, jika Nabi tak menyadari akan tugasnya yang berat. Akan tetapi itu bukan berarti bahwa dia boleh tumbuh seperti orang biasa. Kehidupan dan semua aktivitasnya telah dibentuk secara mental dan moral oleh Tuhan.
Diriwayatkan oleh ‘Ali, suatu hari Nabi ditanya, apakah dia pernah menyembah berhala. Dia menjawab,”Tidak pernah.”
BACA JUGA: Tantangan Adu Laknat dari Rasulullah untuk Kaum Najran
Sekali lagi ditanya, “Pernahkah engkau merasakan anggur?”
Dengan tegas ia menjawab, “Tidak, aku selalu memandang perbuatan ini sebagai perbuatan kafir yang memalukan, bahkan selama masa hidupku ketika Al-Quran belum diturunkan kepadaku dan aku tidak mempunyai gagasan tentang iman.”
“Sejak lahir, aku telah menumbuhkan rasa benci dan permusuhan yang mendalam terhadap berhala dan sikap tidak suka terhadap syair yang cabul.”
BACA JUGA: Dengan Isyarat dari Rasulullah, Berhala-berhala Itu Tersungkur dan Terjungkal
Disebutkan pula dalam Al-Quran bahwa orang-orang Quraisy secara terus-menerus mengamati tanda-tanda Allah, akan tetapi mereka tidak siap memeluk Islam. Setiap mereka menjumpai tanda Tuhan, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman hingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan Allah.”
Terhadapnya Allah menjawab, “Allah Maha mengetahui kepada siapa ia menempatkan kenabian.” []
Sumber: Sirah Nabi Muhammad Saw /Penerbit: Marja /Penulis: Prof. Abdul Hamid Siddiqi,2005