KETIKA Utsman menjadi Khalifah, dia memerintah selama 12 tahun. Enam tahun pertama ditandai oleh perdamaian internal dan kemajuan besar, dengan reformasi ekonomi, perluasan negara Muslim dari Persia ke China, pembentukan angkatan laut Muslim pertama dan tentu saja penyusunan Al-Quran.
Namun enam tahun kedua penuh dengan kekacauan, karena orang-orang munafik di kalangan Muslim menyebabkan pemberontakan. Namun, Utsman dan para Sahabat sudah diperingatkan oleh Nabi tentang ujian besar ini yang pada akhirnya berakibat pada pembunuhan Utsman.
BACA JUGA: Perbedaan Umar dan Utsman ketika Menjadi Khalifah
Suatu hari Nabi sedang mendaki Gunung Uhud, ditemani oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman, dan gunung itu bergetar. Nabi berkata: “Diamlah, wahai Uhud, karena tidak ada seorangpun di antara kamu selain seorang Nabi, seorang Siddiq dan dua orang syahid.”
Nabi sudah menyebutkan kepada utsman soal kekacauan besar ini dan bahkan memperingatkan Utsman bagaimana bereaksi saat dia menjadi pemimpin dan menghadapi saat yang gelap tersebut. Nabi berkata: “Orang yang menutupi kepalanya akan dibunuh secara tidak sah pada hari itu.” Nabi melanjutkan: “Aku melihat bahwa itu adalah Utsman bin Affan.”
Nabi juga berkata: “Engkau akan menghadapi kekacauan dan perbedaan setelah aku pergi—atau perbedaan dan kekacauan.”
BACA JUGA: Utsman Syahid ketika Puasa sambil Membaca Al-Quran
Salah satu dari para sahabat berkata: “Siapa yang dapat membantu kami, wahai Rasulullah?”
Nabi menjawab, : “Engkau harus bersama orang yang dapat dipercaya dan para sahabatnya.”
Dan Rasul menunjuk Utsman saat dia mengatakan hal ini. []