NABI Syu’aib merupakan nabi yang diutus kaum Madyan dan Aikah menurut Islam, dia diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Nabi Syuaib dahulu tinggal di kota Madyan yang sekarang terkenal dengan sebutan Yordania. Pada saat itu, semua masyarakat di kota Madyan rata-rata kafir kepada Allah SWT dan melakukan berbagai kemaksiatan, seperti membajak dan merampas harta manusia yang kebetulan lewat di depan mereka. Para kaum kafir tersebut juga menyembah pohon lebat yang sering mereka sebut dengan julukan Aykah. Pohon tersebut dikelilingi semak berlukar.
Para penduduk kafir sering berkelakuan buruk dengan sesama manusia, mereka sering menipu dalam urusan jual beli, dan sering mengurangi takaran dan timbangan. Melihat kejadian tersebut, maka Allah SWT mengutus seorang nabi dari kalangan mereka bernama Nabi Syuaib untuk mengajak mereka beribadah kepada Allah. Beliau mulai mengajak dan melarang kaum kafir untuk mengurangi takaran dan timbangan serta melarang melakukan pembajakan dan perbuatan buruk lainnya.
BACA JUGA: Nabi Ibrahim: Sampaikan pada Isma’il Ganti Palang Pintu Rumahnya
Allah SWT berfirman,
“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syuaib. Dia berkata, ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al-A’raf ayat 85-86)
Nabi Syuaib adalah seorang laki-laki yang sangat jujur dan terpercaya di antara kaumnya. Beliau adalah orang yang selalu beribadah kepada Allad SWT dan mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada semua orang yang dia kenal. Peringatan tulus sayang diberikan Nabi Syuaib kepada penduduk Madyan tidak dianggap sama sekali. Mereka menganggap jika urusan perdagangan tidak ada kaitannya dengan keimanan. Nabi Syuaib tidak pernah menyerah untuk terus berdakwah kepada kaumnya yang sesat.
Hingga pada suatu ketika, mereka mengancam Nabi Syuaib jika masih saja terus menerus mengusik cara mereka jual beli. Mereka mengancam akan mengusir nabi Syuaib jika beliau tidak mau menyembah pohon akhyat dan benda benda mati seperti mereka. Dengan sombong mereka menantang nabi Syuaib untuk mendatangkan azab.
Nabi Syuaib pasrah mendengar kau Madyan yang sombong. Lalu dia menyerahkan semua kepada Allah SWT. Allah SWT memerintahkan nabi Syuaib bersama pengikutnya untuk meninggalkan kota Madyan. Setelah Nabi Syuaib dan pengikutnya meninggalkan kota Madyan, tiba-tiba terlihat awan tebal bergulung-gulung di langit kota itu.
Para kaum kafir, mengira bahwa awan tebal tersebut pertanda akan turun hujan, namun di balik awan tebal tersebut terdengar suara petir yang sangat keras dan menggelegar. Suara itu begitu keras dan membinasakan semua orang yang mendengarnya. Semua penduduk kafir seketika mati di tempat masing-masing ketika mendengar suara petir tersebut. Semua penduduk tewas, seperti tidak pernah ada manusia yang pernah menghuni di kota tersebut.
“Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu. Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS Hud ayat 89-90).
BACA JUGA: Nabi Syu’aib Khathibul Anbiya’: Ahli Pidato dari Kalangan Para Nabi
“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah azab (Tuhan), sesungguhnya aku pun menunggu bersama kamu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.” (QS Hud ayat 93-95). []
SUMBER: MERDEKA