Oleh: Budi Priadi
budipriadi94@gmail.com
KETIKA napas di ujung hela. Maka siapa lagi yang bisa datang untuk menunda? Rintihan pilu dari orang tua, kakak, adik dan sanak saudara. Semua tiada mampu mencegah kematian yang mana itu adalah kehendak-Nya. Sungguh, bersama Al-Qur’an tiada sedikipun keraguan di dalamnya, maha benar Allah atas segala firman-Nya. “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Q.S. Al A’raf: 34).
Ketika napas di ujung hela. Maka pada tempat yang mana kau akan menyembunyikan jiwa dan raga? Sejauh apapun kakimu melangkah. Segelap apapun tempat kau mengeram raga. Sekuat apapun tembok yang menjaga. Kematian akan tetap datang tanpa bisa kau menolaknya.
“Dan dimanapun kalian berada, niscaya kematian itu akan mendatangi kalian meskipun kalian berlindung di balik benteng yang sangat kokoh” (QS. An Nisa : 78)
Ketika napas di ujung hela. Maka ketika itu pula segala kesempatan terhenti seketika. Semua kefanaan yang ada di dunia, akan tertinggal tanpa sedikit pun kau bawa. Tiada harta atau pun tahta, yang kaubawa hanya taqwa selama raga masih menjejak dunia.
“Maka berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal itu ialah taqwa.” (QS. Al Baqarah : 197)
Wahai jiwaku yang sungguh kematianmu adalah rahasia-Nya. Kematian bisa datang kapan saja sesuai kehendak-Nya, mungkin esok, lusa, atau ketika kakimu melangkah ke depan beberapa hasta. Maka sudahkah menyiapkan semuanya? []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word.