“Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segala tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat,” (QS. An-Nahl: 112).
FIRMAN Allah SWT dalam surat An-nahl ayat 112 menyebutkan tentang perumpamaan suatu negeri yang tenteram dan aman. Rezeki yang dimiliki oleh negeri tersebut melimpah ruah. Hanya saja, penduduknya tidak mensyukuri nikmat-nikmat Allah itu. Ia senantiasa mengingkari pemberian dari Allah. Maka, Allah memberikan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan. Apa maksudnya?
Negeri yang aman dan tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segala penjuru. Penduduknya menggunakan rezeki itu untuk melanggar larangan-larangan Allah. Mereka mengeruk hasilnya dengan cara yang tidak wajar, dan membagi hasilnya kepada rakyat tanpa keadilan dan ridha-Nya.
BACA JUGA: Khadijah Akhir Zaman
Oleh sebab itu, Allah memberi rasa kepada mereka (diliputi) kelaparan dan ketakutan. Yang lapar mengancam yang kenyang, yang kenyang ketakutan. Akhirnya dua-duanya sama-sama takut. Yang lapar takut karena tidak bisa makan, yang kenyang takut karena terancam keamanan dan ketentramannya.
Itulah yang kini banyak terjadi di negeri ini. Dulu negeri ini kaya akan sumber daya alam. Sumber makanan melimpah ruah. Tanah di negeri ini subur, jadi cukup mudah untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai sumber makanan maupun obat.
Tapi, lihatlah sekarang ini. Tanaman-tanaman banyak yang mati bahkan hilang tak tumbuh lagi. Kejahatan terjadi di mana-mana. Rata-rata yang melakukan kejahatan itu akibat memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Banyak orang yang takut menjadi sasaran orang-orang jahat itu. Apakah mungkin ini teguran dari Allah?
BACA JUGA: Kepastian Nabi Isa Turun di Akhir Zaman dalam Alquran dan Hadits
Pakaian kelaparan dan ketakutan telah melanda negeri ini. Hal ini terjadi akibat dari penduduk negeri ini sendiri. Banyak orang yang mengingkari nikmat dari Allah. Mereka menggunakan nikmat itu untuk melanggar aturan-aturan Allah. Maka, tak heran jika negeri ini sudah tak seaman dan setentram dulu.
Inilah yang menjadi bahan evaluasi bagi diri kita. Negeri ini semakin lama, semakin tidak aman. Maka, jagalah diri kita dan keluarga untuk senantiasa mengingat dan tidak mengingkari nikmat dari Allah. Yakinlah, Allah akan mengubah keadaan negeri ini menjadi aman kembali, jika penduduk di dalamnya mengikuti aturan-Nya. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani