DUNIA ini adalah tempat di mana kita singgah. Sesungguhnya ada kehidupan setelah dunia yang fana ini, yaitu akhirat. Di akhirat kelak, kita akan mendapatkan balasan atas apa yang kita lakukan selama di dunia. Orang mukmin akan mendapatkan jaminan surga dan orang kafir akan mendapatkan balasan berupa neraka.
Orang kafir ketika berada di dalam neraka mengutarakan perasaan dendam dan jengkel kepada orang-orang yang dahulu telah menyesatkannya. Orang-orang ini adalah para pemimpin yang menjadi panutan mereka di dunia dahulu.
BACA JUGA: Azab Kubur Bisa Meringankan Siksa di Neraka, Benarkah?
Allah menceritakan kejadian ini dalam al-Quran,
“Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang menyesatkan kami, (yaitu) sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina.” (QS. Fushshilat (41) : 29)
Orang-orang kafir ini merasa dirinya tertipu oleh seruan atau ajakan pemimpin dan teman-teman meraka dari golongan jin dan manusia yang menyebabkan mereka masuk neraka. Tatkala itulah mereka meminta kepada Allah agar jin dan manusia dibawa ke hadapan mereka. Mereka ingin balas dendam dengan menginjak-nginjaknya karena telah menyesatkan mereka sehingga masuk ke neraka.
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang kafir merasa menyesal telah mengikuti kesesatan selama di dunia dan mereka ingin menghukum orang-orang yang telah menyesatkan mereka tersebut. Akan tetapi permintaan mereka itu adalah permintaan yang sia-sia. Karena Allah tidak akan mengabulkan permohonan mereka. Orang yang telah menyesatkan mereka pun dimasukkan ke dalam neraka dengan azab dan siksa neraka, mungkin di neraka jahannam yang lebih hebat siksanya.
Doa atau pu permohonan orang kafir di atas memberikan kita pelajaran bahwa,
1. Setiap orang yang ikut dosa harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
2. Orang-orang yang menjadi pengikut kesesatan di dunia kelak di akhirat, akan saling bermusuhan dan saling menyalahkan.
BACA JUGA: Penghuni Neraka Mayoritas Wanita, Kok Bisa?
3. Orang-orang yang sesat, di dunia pun tidak memiliki ketulusan dalam pergaulannya. Karena, ketika mereka dalam malapetaka mereka akan saling menyalahkan.
4. Orang-orang yang sesat tidak akan pernah memiliki ketenangan dalam hidupnya. Mereka akan saling berebut keuntungan dan saling menyalahkan. []
Sumber: Doa dalam al-Quran dan Penjelasannya | Drs. M. Thalib | Irsyad Baitus Salam