TATKALA Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan menyusuri Al-Hijr, beliau beristirahat di sana dan para sahabat mengambil air dari sumurnya. Para sahabat mentaati perintah Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam tersebut, kecuali dua orang dari Bani Saidah. Salah seorang dari mereka berdua keluar untuk buang hajat, sedang yang satu lagi keluar mencari untanya.
Orang yang keluar untuk buang hajat tercekik di tempat buang hajatnya. Sementara temannya yang mencari untanya, terbawa angin hingga terlempar di dua gunung Thayyi’. Peristiwa ini dilaporkan kepada Rasulullah kemudian beliau mendoakan orang yang tercekik di tempat buang hajat kemudian ia sembuh.
BACA JUGA: Bani Qainuqa Khianati Perjanjian usai Perang Badar
Adapun orang satunya terlempar angin di dua gunung Thayyi’, orang-orang Thayyi’ menyerahkannya kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam tatkala beliau kembali ke Madinah.
Ketika Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam berjalan menyusuri Al-Hijr seraya bersabda, “Rumah orang-orang yang berbuat zalim tidak boleh kalian masuki, kecuali kalian dalam keadaan menangis karena khawatir tertimpa musibah seperti yang mereka alami.”
BACA JUGA: Shalat Ashar di Bani Quraidhah
Keesokan harinya, kaum Muslimin mencari-cari air namun mereka tidak menemukannya, lalu hal tersebut dilaporkan kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam yang kemudian berdoa. Tak lama berselang, Allah mengirim awan yang menurunkan air hujan hingga kaum Muslimin tidak lagi kehausan dan bisa membawa perbekalan air sesuai kebutuhan mereka. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media