Oleh: Anne Adzkia Indriani
ENTAH mungkin akibat akumulasi kelelahan usai aktivitas padat tanpa dibarengi dengan asupan nutrisi yang cukup, tepat lebaran usai badan ini langsung ambruk.
Demam dan nyeri-nyeri sekujur badan.
Belum tuntas sembuh, saya kembali nekat beraktivitas plus hiking bareng anak-anak ke air terjun, mandi-mandi di sana dan pulang dalam keadaan lembab.
Dan jadilah saya terkapar kena serangan demam lagi.
Ketika ada yang sakit, sudah pasti kondisi rumah berubah. Bukan, bukan karena saya merasa menjadi orang penting di rumah sehingga ketika saya nggak ada, rumah jadi nggak terurus. Saya yakin 100% suami dan anak-anak sudah langsung mengambil alih tugas bersama kami dan semua tetap berjalan normal.
Hanya saja, tetap ada ketidakseimbangan. Tugas saya diambil alih oleh mereka. Plus, suami jadi harus mengurusi makan, minum dan obat-obatan saya.
Ada perasaan bersalah. Menyusahkan.
Ini hari kedua, dan saya masih terkapar. Suami sudah kembali kerja. Hanya anak-anak yang kini sedang mengurus rumah dan diri mereka tanpa supervisi. Saya yakin mereka bisa. Dan sekali lagi, saya merasa bersalah karena akan meminta mereka mengurusi makan, minum dan obat-obatan saya. []