MESKIPUN kita sudah tahu bahwa pahala berjamaah itu luar biasa, masih saja sedikit orang yang bergerak untuk melakukannya. Padahal, mengingat kesempatan hidup di dunia ini terbatas, maka sudah seharusnya kita melakukan amalan ibadah dengan sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan pahala tanpa batas.
Terkait shalat berjamaah dan pahala yang bisa didapatkan darinya, bagaimana jika seseorang justru terlambat dalam melaksanakan shalat secara berjamaah meskipun sudah diupayakan untuk shalat berjamaah tepat waktu? Berikut ini penjelasan-Nya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا أَعْطَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَزَّ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلاَّهَا وَحَضَرَهَا لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَجْرِهِمْ شَيْئًا
Siapa yang berwudhu dengan sempurna kemudian dia menuju masjid, ternyata dia jumpai jamaah shalat telah selesai, maka Allah akan berikan untuknya seperti pahala orang yang mengikuti shalat jamaah itu dan menghadirinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. (HR. Ahmad 9182, Abu Daud 564, Nasai 863, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Abu Daud membawakan hadis ini dalam sunannya di bawah judul bab,
باب فيمن خرج يريد الصلاة فسبق بها
Tentang orang yang berangkat shalat jamaah, ternyata ketinggalan. (Sunan Abi Daud, 1/221).
Keterangan Hadis:
Kita simak penjelasan Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad – pengajar hadis di masjid Nabawi–, beliau mengatakan,
والمراد: أنه يؤجر ويثاب على ذلك؛ لأن إسباغه الوضوء، ثم خروجه من بيته يريد الصلاة لا تخرجه إلا الصلاة يرفع له بكل خطوة يخطوها درجة، ويحط عنه بها خطيئة، فإذا أدرك الناس وصلى معهم حصل ما ذهب إليه، وإن فاتته فإنه على نيته وقصده وحرصه ورغبته، لكن هذا فيما إذا لم يكن ذلك عن تقصير منه وتهاون
Maksud hadis, dia diberi pahala untuk perbuatan yang dia kerjakan. Karena wudhu dengan sempurna, kemudian keluar dari rumah untuk melaksanakan shalat, niat dia keluar hanyalah untuk shalat, maka Allah akan mengangkat derajatnya bersamaan dengan langkahnya dan Allah hapuskan. Jika dia masih menjumpai jamaah dan shalat bersama mereka, berarti dia mendapatkan tujuan dia berangkat ke masjid. Namun jika dia ketinggalan, maka dia mendapatkan pahala sesuai niatnya, tujuannya, semangatnya, dan harapannya. Namun ini berlaku jika telat itu terjadi bukan karena kesengajaan atau sikap meremehkan. (Syarh Sunan Abi Daud, 3/484).
Memahami keterangan di atas, tidak masalah anda persiapan mandi atau bersih-bersih diri, agar shalat anda lebih sempurna, di samping agar tidak mengganggu orang lain. Semoga Allah menerima amal baik kita.
Wallahu a’lam bish shawab. []
SUMBER: HIJAZ.ID