TOLERANSI adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat.
Dalam hubungan antar umat beragama, toleransi sangat diperlukan yakni dengan membiarkan situasi tetap tenang dan rukun. Sehingga setiap orang dapat menjalankan ibadah atau ajaran agamanya masing-masing tanpa disertai konflik.
BACA JUGA:Beginilah Islam Menerapkan Toleransi di Eropa
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?” (Q.S Yunus:99)
Sepanjang sejarah, sikap toleran sudah mewarnai hubungan antara kaum muslimin dan non-muslim.
Sir Thomas Walker Arnold dalam bukunya yang berjudul The Preaching of Islam. A History of Propagation of the Muslim Faith mengomentari besarnya penghargaan Islam terhadap prinsip toleransi. Bahkan, menurutnya kaum non-muslim menikmati toleransi yang begitu besar di bawah aturan penguasa muslim.
Reza Shah Kazemi melalui karyanya, The Spirit of Tolerance in Islam, mengemukakan beberapa dinasti yang menunjukkan pentingnya toleransi dalam peradaban Islam. Ambil contoh Kekhalifahan Abbasiyah yang mempersembahkan kepada peradaban dunia Bait al-Hikmah.
Perpustakaan itu dibesarkan Sultan Harun al-Rasyid di Baghdad. Di dalamnya, berlangsung kegiatan-kegiatan ilmiah, mulai dari penerjemahan teks-teks asing ke dalam bahasa Arab hingga riset dan observasi. Sang sultan mengedepankan prinsip toleransi.
BACA JUGA:Hadang Intoleransi Masuk ke Sekolah, Pergunu Bekali Pelajar Jurnalisme Damai
Buktinya, Sultan mengangkat I’yan Syu’ubi, orang Persia yang anti Arab, sebagai kepala perpustakaan. Hal itu disinggung Prof Abdul Hadi WM dalam Cakrawala Budaya Islam. Tidak sedikit pula orang Yahudi yang bekerja sebagai penerjemah teks-teks Yunani Kuno ke bahasa Ibrani dan Arab di Bait al-Hikmah. Ada juga sarjana-sarjana dari India yang aktif berkontribusi di sana. []
SUMBER: REPUBLIKA