KEDUA khalifah Rasulullah, Abu Bakar dan Umar bin Khattab, mengetahui dengan baik kebenaran dan ketaqwaan yang dimiliki oleh Said bin ‘Amir Al Jumahi. Mereka berdua sering mendengarkan dengan serius setiap nasihat dan ucapan Said.
Said mendatangi Umar saat Umar baru menjadi khalifah. Said berkata kepadanya: “Ya Umar, aku berwasiat kepadamu agar engkau takut kepada Allah dalam urusan manusia. Dan janganlah engkau takut kepada manusia dalam urusan Allah. Ucapanmu jangan pernah menyalahi perbuatanmu, sebab ucapan yang terbaik adalah yang dibenarkan oleh perbuatan….
BACA JUGA: Kedudukan Hafshah binti Umar di Sisi Allah, Rasul, dan Para Sahabat
“Ya Umar, perhatikanlah dengan baik orang yang telah Allah percayakan kepadamu urusannya dari kaum muslimin baik mereka yang jauh ataupun yang dekat. Cintailah mereka sebagaimana engkau menyayangi dirimu dan keluargamu. Buatlah mereka membenci apa yang engkau dan keluargamu benci. Goncanglah kumpulan manusia untuk menuju kebaikan, dan janganlah engkau khawatir terhadap kecaman orang selagi di jalan Allah.”
Umar pun bertanya: “Siapa yang mampu melakukan itu, wahai Said?”
Said menjawab: “Yang mampu melakukan itu adalah orang sepertimu yang telah diberikan Allah kepercayaan untuk mengurusi permasalahan umat Muhammad. Tidak ada lagi jarak antara orang seperti itu dengan Allah.”
Sejurus kemudian Umar mengajak Said untuk menjadi salah seorang pembantunya seraya berkata: “Ya Said, Kami mengangkatmu menjadi wali (gubernur) daerah Himsh.”
Said menjawab: “Ya Umar, Demi Allah janganlah engkau menimpakan fitnah (ujian) padaku.”
Umar pun menjadi agak emosi seraya berkata: “Celaka kalian… kalian meletakkan kepemimpinan ini di leherku, kemudian kalian mau lepas tangan dariku! Demi Allah, aku tidak akan membiarkanmu.”
BACA JUGA: Umar: Seakan-akan Aku Belum Pernah Mendengar Ayat ini
Kemudian Umar mengangkat Said menjadi wali di daerah Himsh seraya bertanya: “Bolehkah kami menentukan gaji buatmu?”
Said menjawab: “Apa yang akan aku lakukan dengan gaji tersebut wahai Amirul Mukminin? Sebab gaji dari baitul maal melebihi kebutuhanku.”
Dan akhirnya Said pun berangkat ke Himsh. []
Kisah Heroik 65 Orang Shahabat Rasulullah SAW/Penulis: Dr. Abdurrahman Ra’fat al-Basya- Penerbit : Darul Adab al-Islami/Penerjemah : Bobby Herwibowo, Lc – PT. Kuwais International, Jl. Bambu Wulung No. 10, Bambu Apus Cipayung, Jakarta Timur 13890 – Telp. 84599981