SUATU ketika seseorang membawakan segelas susu untuk Umar, Umar yang memang sedang kehausan segera saja meminum susu tersebut, tetapi dirasakannya ada yang aneh dengan susu tersebut, ia pun bertanya, “Bagaimana dan dari mana susu ini?
“Di hutan sana ada seekor unta sedekah,” Kata orang itu, “Ketika aku berjalan di sana, orang-orang sedang memerah susu unta tersebut, mereka memberikan segelas susu kepadaku, yang kemudian kuberikan kepadamu.”
BACA JUGA: Ayat Ini Bikin Abdullah ibn Umar Tak Jadi Cerai
“Astaghfirullah,” Kata Umar. Ia memasukkan tanganmya ke mulutnya, dan berusaha untuk memuntahkan semua susu yang telah diminumnya. Ia tidak ingin ada barang syubhat yang masuk ke perutnya.
“…Itu berarti aku mendapatkan lebih dari hakku yang halal!”
Ketika Bahrain ditaklukan, didatangkanlah sejumlah besar kesturi ke kota Madinah. Umar pun berkata, “Apakah ada di antara kalian yang mau menimbang dan membagi-bagikan kesturi ini pada umat Islam?”
“Saya bersedia menimbangnya!” Kata Atikah, yang tidak lain istri Umar sendiri.
BACA JUGA: Sebelum Wafat, Ini Percakapan Umar dengan Ibnu Abbas
Tetapi Umar mengabaikannya dan sekali lagi mengulang pertanyaannya. Karena tidak ada yang menjawab, atau bisa juga sungkan karena Atikah, istri Amirul Mukminin telah mengajukan diri, sekali lagi Atikah yang menyatakan kesediaannya, dan Umar pun masih mengabaikannya.
Ketika untuk ketiga kalinya Atikah mengajukan dirinya, Umar berkata, “Aku tidak suka kamu meletakkan kesturi itu di timbangan dengan tanganmu, kemudian kamu menyapukan tangan yang berbau kesturi ke badanmu, karena itu berarti aku mendapatkan lebih dari hakku yang halal.” []
Sumber: Kisah Sahabat Nabi/ Az-Zikr Studio/ 2016