KITA semua tahu bahwa salah satu mukjizat Nabi Ibrahim yang diberikan Allah SWT adalah tidak mempan dibakar. Namun ternyata, peristiwa yang mirip juga dialami seorang sahabat. Hal ini atas penuturan ‘Umar bin Khaththab yang dikaruniai firasat yang tajam dan kuat.
Suatu ketika, Abu Muslim al-Khaulani pernah dimasukkan ke dalam api oleh Aswad al-Ansi yang mengaku sebagai Nabi di Yaman. Namun ternyata, atas izin Allah api itu tidak mampu membakar Abu Muslim.
Karena putus asa atas ketidakmampuan menyiksa Abu Muslim, Aswad al-Ansi mengusirnya hingga akhirnya Abu Muslim pergi menuju Madinah. Kabar menakjubkan ini pun akhirnya sampai dan tersebar ke Madinah.
BACA JUGA: Kaum Yang Menelan Api Sepenuh Perutnya
Setiba di Madinah, Abu Muslim shalat di masjid Nabawi. ‘Umar bin Khaththab yang melihatnya, bertanya kepada orang-orang sekitar yang berada di masjid itu, “Siapa orang itu?”
“Ia baru saja datang dari Yaman.” jawab orang yang ditanya ‘Umar.
“Apa yang sedang dilakukan oleh orang yang pernah dibakar oleh pendusta (Aswad yang mengaku sebagai nabi)?” tanya ‘Umar kemudian.
Tanpa berpikir panjang, terlintas dalam benak ‘Umar dan ia langsung menebak Abu Muslim “Apakah engkau adalah orang yang pernah dibakar oleh pendusta (Aswad al-Ansi) itu?”
Abu Muslim mencoba menutupi dirinya dengan mengatakan, “Orang yang engkau maksud adalah ‘Abdullah bin Tsawab.”
‘Umar tetap teguh pada keyakinannya, “Demi Allah, aku meyakini bahwa orang itu adalah engkau.”
BACA JUGA: Nabi Ibrahim: Sampaikan pada Ismail Ganti Palang Pintu Rumahnya
Akhirnya Abu Muslim pun mengakui, “Engkau benar, orang itu adalah aku.”
Mendengar itu, ‘Umar langsung memeluknya sambil meneteskan air mata. ‘Umar kemudian membawa Abu Muslim untuk bertemu dengan para sahabat yang lain. ‘Umar mendudukan Abu Muslim di antara dirinya dan Abu Bakar. ‘Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mewafatkanku hingga melihat orang yang mengalami seperti apa yang pernah dialami oleh nabi Ibrahim.” []
Sumber: DR. Ahmad Hatta MA., dkk. Januari 2015. The Golden Story of Umar bin Khaththab. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.