KISAH Kisah mengenai pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir kepada setiap manusia di dalam kubur merupakan bagian penting dalam ajaran Islam. Salah satunya adalah tentang Umar bin Khattab.
Pertanyaan yang paling mendasar adalah: “Siapa Tuhan-mu?” Kisah ini menekankan pentingnya keyakinan dalam tauhid, yakni percaya bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan.
Salah satu sosok yang sering dikaitkan dengan kekuatan imannya dalam menghadapi pertanyaan ini adalah Umar bin Khattab, khalifah kedua dalam sejarah Islam, yang dikenal karena keadilan dan keteguhannya dalam beragama.
Keutamaan Pertanyaan Kubur dalam Islam
Dalam Islam, kehidupan di alam kubur atau alam barzakh adalah fase pertama yang akan dilalui oleh setiap manusia setelah kematian.
BACA JUGA: Ketika Umar bin Khattab Bertemu Orang yang Pernah Tidak Mempan Dibakar Api
Menurut hadits Nabi Muhammadﷺ , di dalam kubur, setiap orang akan didatangi oleh dua malaikat, Munkar dan Nakir, yang akan menanyakan tiga pertanyaan penting:
Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?
Rasulullah ﷺ bersabda: “Apabila seseorang telah dikuburkan, maka dua malaikat akan mendatanginya. Keduanya akan bertanya, ‘Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?’” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Pertanyaan ini bukan sekadar ujian sederhana, melainkan sebuah pengujian iman sejati yang mencerminkan bagaimana seseorang menghabiskan hidupnya di dunia.
Orang yang berhasil menjawab pertanyaan ini dengan benar adalah orang yang selama hidupnya beriman kepada Allah, mengikuti ajaran Rasulullah SAW, dan mengamalkan agama Islam dengan baik.
Kisah Umar bin Khattab dalam Menghadapi Munkar dan Nakir
Umar bin Khattab dikenal sebagai sosok yang memiliki keyakinan kuat dan ketegasan dalam menegakkan kebenaran.
Dikisahkan dalam berbagai riwayat bahwa keberanian dan keteguhan imannya begitu kuat sehingga malaikat Munkar dan Nakir pun dikisahkan terkejut dengan kehadirannya.
Meskipun kisah ini lebih bersifat hikayah atau cerita tradisional yang tidak tercantum secara langsung dalam Al-Qur’an atau hadits shahih, namun sering dijadikan contoh bagaimana keteguhan iman dapat memengaruhi kondisi seseorang setelah kematian.
Salah satu hikayah yang sering disebut adalah bahwa ketika Umar bin Khattab wafat, malaikat Munkar dan Nakir mendatanginya di kubur.
Namun, karena ketegasan dan keyakinan yang luar biasa dari Umar, ada riwayat yang mengatakan bahwa bahkan malaikat pun merasa gentar untuk menanyainya.
Hikayat ini mencerminkan betapa kokohnya iman Umar bin Khattab selama hidupnya, sehingga keberaniannya tetap ada bahkan di alam kubur.
Pentingnya Tauhid dalam Menjawab Pertanyaan Kubur
Pertanyaan “Siapa Tuhan-mu?” adalah bentuk ujian dari keyakinan tauhid, yaitu kepercayaan bahwa hanya Allah yang layak disembah.
Tauhid adalah inti ajaran Islam yang diulang-ulang dalam Al-Qur’an, termasuk dalam ayat berikut:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ٤
“Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.’” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Esa, yang menjadi landasan utama dalam iman Islam.
Seseorang yang memahami dan mengamalkan ajaran tauhid sepanjang hidupnya akan mampu menjawab pertanyaan tersebut di alam kubur dengan mudah dan yakin.
Keberanian Umar bin Khattab dalam Menegakkan Kebenaran
Umar bin Khattab tidak hanya dikenal karena keberaniannya di medan perang, tetapi juga karena keteguhannya dalam menegakkan hukum Allah di dunia.
Keberanian Umar yang luar biasa berasal dari keyakinan teguhnya kepada Allah SWT dan ajaran Islam. Sebagai khalifah, ia menjalankan kepemimpinannya dengan adil dan selalu berusaha untuk menjaga keimanan umatnya.
Dalam riwayat lainnya, Rasulullah ﷺ pernah bersabda tentang kehebatan iman Umar bin Khattab: “Seandainya ada nabi setelahku, maka Umar bin Khattab lah yang akan menjadi nabi.” (HR. Tirmidzi)
Meskipun hadits ini tidak berarti bahwa Umar adalah nabi, namun menunjukkan betapa kuat dan tingginya keimanan serta akhlak Umar dalam pandangan Rasulullah SAW.
Relevansi Kisah Umar bin Khattab dengan Kehidupan Modern
Kisah Umar bin Khattab menghadapi malaikat Munkar dan Nakir merupakan inspirasi bagi umat Islam untuk memperkuat keyakinan dan keimanan mereka.
Dalam kehidupan modern yang penuh dengan godaan dan tantangan, umat Islam diharapkan mampu meneladani keteguhan iman Umar bin Khattab dalam memegang prinsip tauhid.
Keyakinan yang kuat kepada Allah SWT akan membantu seorang Muslim menjalani kehidupannya dengan penuh keberanian dan keikhlasan. Hal ini tidak hanya relevan di dunia, tetapi juga akan menjadi bekal utama untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Seperti yang dijelaskan oleh hadits: “Orang yang mati syahid akan diampuni dosa-dosanya sejak tetesan darah pertama, akan dilihatkan tempatnya di surga, dan dibebaskan dari siksa kubur.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Umar bin Khattab Pernah Tolak Permintaan Nabi, Kenapa?
Hadits ini mengingatkan bahwa amal perbuatan yang dilakukan di dunia, terutama yang didasarkan pada keimanan yang kuat, akan menjadi penyelamat di akhirat.
Penutup: Keteguhan Iman Umar bin Khattab
Pertanyaan yang akan diajukan oleh malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur adalah ujian pertama yang akan dihadapi oleh setiap Muslim setelah kematiannya.
Kisah Umar bin Khattab yang dikenal karena keteguhan imannya memberikan inspirasi bagi umat Islam untuk selalu memperkuat keimanan kepada Allah SWT dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan keyakinan yang kuat dan amal shaleh yang terus dipelihara, diharapkan setiap Muslim mampu menjawab pertanyaan “Siapa Tuhan-mu?” dengan penuh keyakinan dan ketenangan. []
REDAKTUR: NISSA RAHMATILLAH | SUMBER: NU ONLINE