KETIKA Amirul Mu’minin melewati suatu jalan, ia melihat seorang laki-laki berbicara dengan seorang perempuan (berduaan), maka ‘Umar kemudian memukul laki-laki itu dengan cambuknya. Lelaki yang dipukul itu protes dan berkata, “Amirul Mu’minin, perempuan ini istriku.”
Umar segera menjawab, “Kalau begitu jangan berdiri bersama istrimu di jalan. Karena itu, sama saja kalian berdua telah memosisikan diri untuk digunjingkan orang-orang.”
BACA JUGA: Sikap Umar bin Khattab kepada Pelayannya
Lelaki itu berkata, “Amirul Mu’minin, kami saat ini akan memasuki kota Madinah dan kami sedang bermusyawarah di mana kami akan singgah.”
Seketika itu juga ‘Umar menyerahkan cambuknya pada laki-laki itu dan berkata, “Balaslah aku, wahai hamba Allah.”
Lelaki itu menjawab, “Itu hakmu, Amirul Mu’minin.”
‘Umar berkata lagi, “Ambillah dan balaslah!”
BACA JUGA: Ketika Umar Diancam dengan Pedang jika Melakukan Kesalahan
Setelah tiga kali mengatakannya, “Ini karena Allah, ‘Umar berkata kembali, “Karena Allah dan karena kamu juga.” []
Sumber: The Golden Story of Umar bin Khaththab/ penulis: DR. Ahmad Hatta, MA/ Penerbit: Maghfirah Pustaka/ April 2014