DI BALIk sifat Utsman bin Affan yang lemah lembut, ternyata ia juga dapat menjadi orang yang sangat kuat pendiriannya.
Pada tahun 26 Hijriyah, Utsman bin Affan yang telah menjadi khalifah ketiga, memutuskan untuk memperluas Masjidil Haram. Namun keputusannya itu tidak disetujui oleh sebagian penduduk Mekah. Sebagian dari mereka menjual tanah mereka dan sebagian lainnya menolak.
BACA JUGA: Utsman Menolak Tawaran dari para Pedagang Madinah
Namun demi kepentingan bersama, Utsman tetap mengambil keputusan untuk perluasan itu. Pada akhirnya, secara paksa Utsman meminta agar rumah-rumah yang enggan dijual untuk perluasan Masjidil Haram itu dirobohkan. Kemudian Utsman membayar dan mengganti atas apa yang telah ia putuskan itu. Sebagian penduduk yang awalnya menolak itu lalu menyoraki Utsman. Utsman pun akhirnya memilih memenjarakan mereka.
Setelah itu Utsman berkata, “Tahukah apa yang membuat kalian berani padaku? Kalian berani padaku tak lain karena kelembutanku. Dahulu Umar melakukan hal yang sama, tetapi kalian tidak menyorakinya.
BACA JUGA: Akhlak Utsman bin Affan di Mata Rasulullah
Tak lama setelah itu, Abdullah bin Khalid bin Usaid berbicara pada Utsman berkenaan dengan orang-orang tersebut. Akhirnya mereka pun dibebaskan. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Utsman bin Affan. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.