CEMBURU itu fitrah dan kecemburuan adalah tanda cinta. Pada umumnya para wanita memiliki ekspresi kecemburuan yang lebih dibandingkan laki-laki. Wajar karena wanita lebih memakai hati daripada logika.
Ketika wanita cemburu, jika Anda sebaga laki-laki tahu bahwa cemburu itu fitrah maka Anda akan bersikap bijak. Maksudnya tidak berlebihan menanggapi pasangan. Dan jika dia cemburu pasti ada sebabnya, mungkin karena kehilangan kepercayaan.
BACA JUGA: Tips Mengatasi Cemburu
Oleh karena itu, berikan kepercayaan padanya. Cobalah tenangkan dia dengan memberikan perhatian lebih daripada biasanya, usahakan komunikasi dengan baik bukan membiarkan apalag diem-dieman. Meskipun cemburu itu lumrah tapi jika dibiarkan berlarut maka tentu akan menimbulkan masalah. Oleh sebabnya disinilah kuncinya paham ilmu agama. Insyaallah kalau komunikasi baik dan saling percaya maka hubungan akan baik-baik saja. (Dikutip dari instagram @Unialfi)
Cemburu seringkali menghiasi panggung pernikahan. Perasaan ini terkadang membuat kehidupan rumah tangga lebih mempesona ketika dimaknai sebagai perasaan cinta kepada pasangan bukan sekedar cemburu buta yang lebih didominasi nafsu dan bisikan setan, namun cemburu romantis yang mampu mempererat benang-benang asmara agar lebih beraroma sayang.
Menguatkan kembali jalinan kasih mesra yang seolah pudar dengan berbagai kesibukan psikis dan fisik yang mulai mengendorkan ikatan cinta diantara pasutri. Cemburu yang berakhir indah ketika pasutri mampu mengelolanya dengan bijak, bukan api cemburu yang berakhir tragis dengan perceraian.
BACA JUGA: Kecemburuan Hafshah menjadi Sebab Turunnya Ayat Ini
Namun cemburu itu merupakan bumbu pernikahan bukan pemantik perseteruan diantara pasutri. Ibnul Qayyim mengatakan, “Cemburu mempunyai batasan, jika batasan ini dilanggar maka ia akan berubah menjadi tuduhan dan persangkaan yang buruk terhadap orang yang baik, dan jika kurang dari batasan ini, maka ia akan berubah menjadi kelalaian dan kesembronoan.” (Dikutip dari Mendulang Faidah Dari Lautan Ilmu, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah hal. 164)
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang disukai Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya. Adapun kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti, sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti” (HR. Ahmad). []