KETIKA dia bergelar “istri”
Berarti, dia meniggalkan keluarganya untuk Anda. Dia meninggalkan saudaranya, temannya, komunitasnya untuk hidup bersama Anda. Dia merelakan ridho Anda di atas ridho orang tuanya. Dia menunda atau bahkan melupakkan mimpi-mimpinya demi ikut bersama Anda. Dia rela meninggalkan pekerjaannya, dia rela meninggalkan waktu istirahatnya demi melayani Anda dan anak-anak Anda.
BACA JUGA: Bahagiakan Istri, Rasulullah Lakukan 6 Cara Ini
Bisakah Anda memahami perasaannya?
Bahwa dia sangat membutuhkan perhatian Anda, cinta dan kasih sayang Anda.
Hai istri..
Bersabarlah, ketika dia masih lebih sering menyentuh gadget dibanding menyentuh Anda.
Menulislah ketika dia tidak sempat mendegar curahan hati Anda karena terlalu sibuk.
Menguatlah ketika Anda harus menghadapi long diatance marriage dan merawat anak Anda seorang diri.
Tabahlah dengan keluarganya, beradaptasilah dengan lingkungan baru Anda.
Maafkanlah,
Ketika dia sudah jarang memeluk Anda lagi dari belakang, sudah jarang mengecup kening Anda apalagi berterima kasih.
BACA JUGA: Istri Minta Cerai karena Tidak Dinafkahi, Bagaimana Hukumnya?
Maafkanlah,
Ketika perhatiannya pada Anda sudah mulai luntur
Ketika pujiannya untuk Anda sudah tidak ada lagi
Tetaplah sirami keluarga Anda terus dengan kekuatan cinta yang Anda punya
Tetaplah berdoa dan Kuatkanlah sabar Anda.
Menjadi istri itu berat tapi sungguh mulia
Makanya Allah berikan balasan “boleh masuk surga lewat pintu yang mana saja” []
SUMBER: ZHAVAVIDA