MADINAH— Ketua Tim Pemandu Ibadah Haji (TPIH) Kelompok Terbang (Kloter) 29 Embarkasi Solo, Saeful Hadi angkat bicara perihal pelaksanaan ibadah haji tahun 2019.
Saeful mengatakan, dirinya berpesan untuk seluruh jamaah haji untuk selalu mendahulukan keselamatan diri. Jangan sampai, umpamanya, jamaah mengerjakan ibadah sunah, tetapi justru mengabaikan aspek keselamatan atau kesehatan.
Saeful menjelaskan, ibadah sunah tersebut misalnya, mencium Hajar al-Aswad atau shalat di raudhah Masjid Nabawi, Madinah. Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah jamaah mengalami hal-hal yang tidak diinginkan, seumpama sempat terinjak-injak jamaah lain saat hendak mengambil tempat di raudhah atau mencium Hajar al-Aswad.
Saeful mengatakan, keselamatan diri jamaah mesti menjadi prioritas setiap mereka.
“Kami memang sering kali memberikan imbauan kepada jamaah agar tidak memaksakan diri shalat di raudhah jika terlalu berbahaya bagi keselamatan diri. Keselamatan diri harus lebih diutamakan,” ujarnya, pada Selasa (23/7/2019) kemarin,.
Adapun bila ada waktu longgar, pihaknya tak bisa memaksakan jamaah. Hanya saja, dia berpesan agar tiap jamaah tak berangkat sendiri-sendiri.
“Sebaiknya tetap bersama-sama dengan rombongan dan tidak berpisah-pisah,” jelasnya.
Pada intinya, keselamatan diri jamaah jauh lebih penting daripada mengejar ibadah sunnah.
“Keselamatan, keselamatan, keselamatan. Itu jauh lebih utama dibandingkan ibadah sunnah yang utama,” ujarnya.
Namun Saeful tidak melarang jamaah untuk melakukan ibadah sunnah. Apalagi, ibadah pada tempat-tempat utama, seperti raudhah, multazam, mencium Hajar al-Aswad, shalat sunnah di Hijr Ismail, dan lain-lain.
“Tapi jika membahayakan keselamatan diri, sebaiknya tidak usah. Tinggalkan saja, kerjakan yang wajib saja,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, pihaknya sangat menekankan jamaah untuk memerhatikan masalah ibadah sunah ini.
“Silakan dimaksimalkan, namun tetap menjaga keselamatan diri,” tandasnya. []
SUMBER: IHRAM