KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Gus Yahya menegaskan tidak membahas mengenai politik bersama Jokowi.
“Nggak ada sama sekali (soal politik). Saya cuma guyon cerita kiai-kiai lucu-lucu agar beliau agak inilah, seharian ini kan capek 13 meeting hari ini dengan berbagai tokoh internasional. Saya cuma guyon-guyon aja tadi,” kata Gus Yahya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Gus Yahya mengungkapkan dalam pertemuan tadi Jokowi terlihat lelah sekali. Karena itu, dia mencoba menghibur Jokowi dengan berbagai cerita lucu.
BACA JUGA: Soal Wacana Larangan Haji Lebih dari Sekali, Ini Pandangan PBNU
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menegaskan posisi PBNU dalam Pilpres 2024. Yahya tidak ingin dibawa-bawa dalam perhelatan politik tahun depan.
Gus Yahya pun tidak segan memberikan sanksi kepada pengurus PBNU yang mengatasnamakan NU untuk mendukung salah satu calon presiden dan calon wakil presiden. Menurutnya, PBNU juga telah memberikan sanksi kepada pengurus yang melanggar aturan itu.
“Tapi kalau ada pengurus NU kemudian menggunakan lembaga NU untuk kegiatan politik politik praktis langsung kita tegur. Kemarin ada beberapa pengurus di tingkat kabupaten yang kita tegur karena misalnya mengadakan deklarasi calon presiden di kantor NU. Ini ndak boleh. Kita tegur. Tapi misalnya dia pribadi ikut ke sana ke mari itu hak pribadinya,” tutur Gus Yahya.
“Kalau ada capres mengatasnamakan NU tapi bukan pengurus NU ya kami juga bisa mengatakan itu tidak benar. Tapi kan kami tak bisa beri sanksi apa-apa kalau bukan pengurus,” imbuh dia. []
SUMBER: DETIK