SUPERMODEL kelas dunia, Bella Hadid, berbicara tentang warisan budaya Arab yang mengakar dalam diri dan keluarganya. Seperti diketahui, ikon fashion berusia 23 tahun itu merupakan keturunan Palestina.
Saudara perempuan dari supermodel Gigi Hadid itu pun menceritakan bagaimana dia belajar banyak tentang budaya Palestina melalui ayahnya, Mohamed Hadid. Cerita tersebut diungkap Bella kepada majalah Harper’s Bazaar.
Dalam wawancara dengan majalah fashion Amerika Serikat itu, Bella juga berbicara tentang bagaimana wanita Arab menginspirasinya. Hal ini ia rasakan selama mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
“Itu adalah hari terbaik dalam hidup saya, ketika saya pergi dan melihat masjid di Abu Dhabi. Saya berbicara dengan semua wanita dan pria Arab dan akhirnya memahami budaya lebih dari yang pernah saya kuasai,” kata dia, seperti dilansir dari The International News, Selasa (24/11/2020).
BACA JUGA; Dari Bollywood hingga Hollywood, Ini Sederet Pesohor Muslim yang Turut Jalankan Puasa Ramadhan
Dikutip dari harpersbazaararabia, Gigi juga bercerita tentang kesan yang ia rasakan dari wanita Arab yang dia temui saat kunjungannya di Abu Dhabi.
“Mereka semua seperti saudara perempuan saya. Kami semua baru saja mengklik. Kurasa kau memiliki ikatan. Dan mereka semua sangat cantik; riasan yang luar biasa, gaya yang sangat bagus. Ini seperti LA tapi 10 kali lebih manis dan lebih intens,” ungkapnya.
“Saya mencintai wanita Arab. Mereka sangat kuat dan luar biasa. Begitulah teta saya dan semua bibi saya ada di pihak ayah saya. Mereka semua wanita yang sangat kuat dan saya pikir itulah yang sangat indah dari seorang wanita Arab,” sambungnya.
Mengenai masa kecilnya, saat ia menghabiskan Idul Fitri dan Ramadhan bersama ayah dan keluarga besarnya, ia menyebut sang ayah akan mengajari keluarga tentang poin penting Ramadhan. Bella mengaku, dia bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga, semuanya menjalankan puasa Ramadhan dan merayakan Idul Fitri.
“Saya melakukannya sejak masih kecil. Begitu saya bertambah besar, saya bekerja dan pergi ke sekolah, jadi saya tidak bisa berpuasa selama itu,” ujarnya.
Sang Ayah disebut sangat bersemangat menyambut hari-hari istimewa itu. Hal itu pula yang membuatnya merasa sangat bersemangat mempelajari akar budayanya.
Dia juga terbuka tentang kondisi ayahnya yang merupakan imigran dari Palestina di AS. Mohamed Hadid merupakan seorang pengungsi yang pergi ke AS ketika masih bayi.
“Ayah saya adalah seorang pengungsi. Dia datang dari Palestina ke Amerika ketika dia masih bayi. ”
Bella mengaku bersyukur ayahnya bisa sampai di AS dengan kondisi selamat. Ia tidak memungkiri jika kondisi bagi para pengungsi saat itu sangat sulit, yang bahkan untuk saat ini kondisinya mungkin 100 kali lebih sulit.
BACA JUGA: Cerita Gigi Hadid tentang Keinginan Pengungsi Rohingya di Bangladesh
“Syukurlah, dia bisa datang, tapi itu sangat sulit dan sekarang mungkin 100 kali lebih sulit. Sungguh membuat saya sedih bahwa kekuasaan diambil dari banyak orang dan mereka tidak mampu menciptakan kehidupan baru bagi anak-anak dan keluarga mereka, ”lanjutnya.
Bella juga merasa sedih melihat kondisi dimana banyak orang diambil kuasanya sehingga tidak bisa membuat kehidupan baru di AS. Terlebih, kondisi ini mempengaruhi keluarga dan anak-anak para pengungsi.
“Sungguh kondisi ini gila bagi saya, melihat ada satu orang yang dapat menentukan apakah orang lain dapat memiliki kehidupan yang lebih baik atau tidak,” kata dia. []
SUMBER: THE NEWS | HARPERS BAZAAR ARABIA