• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Keturunan yang Dinanti; Ibrahim bin Muhammad

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Padang Pasir. Foto: Unsplash

Padang Pasir. Foto: Unsplash

1
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Ragil Hasan
Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta Prodi Ilmu Hadits

 

KETURUNAN merupakan suatu karunia yang sangat besar di berikan oleh Allah SWT kepada para hambanya, setiap keluarga tentunya sangat ingin memiliki keturunan yang akan menghiasi hari-hari mereka kelak, mereka akan bangga apabila memiliki keturunan karena akan ada yang meneruskan dan menyambung kehidupan mereka.

Akan tetapi, tidak semua keluarga akan di berikan oleh Allah SWT keturunan yang akan menyambung kehidupan mereka, ada yang diberikan keturunan akan tetapi, kehidupamya di dunia tidak berlangsung lama, Itulah yang terjadi kepada Nabi Muhammad SAW.

ArtikelTerkait

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

Nabi SAW sudah sangat lama menanti akan adanya keturunan yang akan menghiasi kehidupan keluarga beliau, setelah meninggalnya kedua putra beliau Qasim dan Abdullah yang meninggal ketika masih belum baligh itu membuat Nabi SAW sangat kesepian dalam kehidupanya, di tambah lagi anak perempuanya yang sudah menikah dan harus mengikuti suami mereka.

Nabi SAW juga tidak bisa mengharapkan kepada para istrinya yang lain yang mana para istrinya kebanyakan adalah janda yang sudah tua, terkecuali ‘Aisyah yang pada saat itu masih berumur belasan tahun. (DR. Abbas Mahmud Aqqad, Keagungan Muhammad SAW: 189)

Penantian panjang tersebut akhirnya dijawab oleh Allah SWT, melalui seorang hamba sahaya yang bernama Mariya al-Qibthiyah Allah SWT memberikan keturunan kepada Nabi SAW, di kabarkan bahwa mariya sedang mengandung seorang anak, hal ini membuat hati Nabi SAW sangat senanga dan terus mengucap puji syukur kepada Allah SWTyang telah menjawab penantian panjangnya.

Mariya adalah seorang hamba sahaya yang di berikan oleh raja Muqauqis dari mesir kepada Nabi SAW, Mariya merupakan wanita cantik dan berkulit putih, ia dulunya beragama Kristen Koptik, akan tetapi kemudian Mariya merasa tertarik dengan keindahan akhlak dan ajaran islam yang di tunjukan oleh Hathib bin Abu Balta’ah r.a orang kepercayaan Nabi SAW, atas ketertarikannya tersebut Mariya masuk islam yang di saksikan Hathib. (Nurul ‘Aina, Belahan Jiwa Muhammad SAW: 254)

Sesampainya Mariya di Madinah ia pun langsung di berikan kepada Nabi SAW, oleh beliau Mariya di tempatkan di suatu tempat yang di namakan ‘Aliya(sekarang di namakan Masyrabah Ummu Ibrahim), yang berada jauh dari rumah istri Nabi yang lain.

Setelah beberapa bulan lamanya Nabi SAW menunggu kelahiran anaknya, tepatnya pada bulan Dzulhijja tahun 8 hijriya lahirlah seorang anak laki-laki, Nabi SAW pun bertambah senang kerena yang lahir adalah seorang anak laki-laki yang selama ini sangat ia tunggu kehadirannya.

Anak tersebut di beri nama sama seperti nama kakek buyutnya yaitu Ibrahim, dengan pemberian nama ini Nabi SAW berharap kelak anaknya akan menjadi orang yang berpengaruh di tengah masyarakat, dan mempunyai umur yang panjang seperti sang kakek.Mulai saat itu pulalah Mariya yang dulunya hanya seorang hamba sahaya, naik derajatnya menjadi istri Nabi SAW. (DR. Abbas Mahmud Aqqad, Keagungan Muhammad SAW: 190)

Saking bahagia dan senangnya hati Nabi SAW,beliau pun memberikan hamba sahaya kepada Abu Rafi’ yang telah membawa kabar gembira tersebut, tak lupa beliau pun menyedekahkan hartanya sesuai ukuran setiap lembar rambut Ibrahim kepada setiap fakir miskin dan untuk penyusuan Ibrahim diberikan kepada Ummu Saif di sertai tujuh ekor kambing untuk di manfaatkan susunya untuk keperluan Ibrahim. (Nurul ‘Aina, Belahan Jiwa Muhammad SAW: 256)

Advertisements

Hampir setiap hari Nabi SAW datang ke ‘Aliya untuk hanya sekedar melihat Ibrahim, ia sangat gembira melihat senyum bayinya tersebut, di tambah senangnya lagi melihat pertumbuhan dan perkembangan yang di tampakkan oleh anaknya tersebut. Sehingga membuat istri-istri Nabi yang lain merasa cemburu karena tidak dapat memperoleh seorang keturunan pun.

Pada suatu hari Nabi SAW dengan gembiranya datang ke rumah ‘Aisyah sambil menggendong Ibrahim, di panggillah ‘Aisyah untuk melihat Ibrahim, Nabi berkata kepada ‘Aisyah “Betapa banyaknya persamanku dan putraku ini”, ‘Aisyah pun berkata dengan rasa cemburu “Aku tidak melihat sedikitpun persamaan antara kalian berdua”, (Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad: 492)

‘Aisyah melihat betapa besar kegembiraan Nabi SAW melihat pertumbuhan Ibrahim, membuat ‘Aisyah bertambah cemburu lagi, ia pun berkata “Semua bayi yang di berikan susu seperti Ibrahim akan sama pertumbuhannya bahkan akan lebih baik dari padanya”.

Pertumbuhan Ibrahim yang begitu baik, tak dapat memastikan bahwa umur Ibrahim akan beranjak sampai dewasa, Allah berkehendak lain setelah beberapa bulan Ibrahim pun jatuh sakit, dan semakin hari sakitnya menjadi sangat parah membuat Mariya sangat gelisah.

Hari ke hari Ibrahim tidak menampakkan akan kesembuhan dirinya dari penyakit, hingga pada suatu hari, hari di mana Ibrahim sudah sampai pada titik akhir nafanya di pangkulah ia di pangkuan ibunya, kemudian datanglah Nabi SAW kerumah Mariya.

Ketika Nabi SAW melihat keadaan tersebut, beliau mengambil Ibrahim dari pangkuan Ibunya dan diletakkanlah Ibrahim di pangkuannya, melihat anak yang telah ia tunggu sekian lama begitu lemah tak berdaya tersebut membuat hati beliau sangat sedih dan hancur perasaan beliau. Beliau berkata:

انا يا أبراهيم لا نغني عنك من اللّه سيئا

“Ibrahim, kaki tak dapat menolongmu dari kehendak Allah”(Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad: 515)

Berhembuslah nafas terakhir Ibrahim yang membuat suasana menjadi sangat sedih, sampai membuat Nabi meneteskan air matanya dan menagis, membuat kaum muslimin seketika itu teringat pesan Nabi untuk tidak berlebiahan saat menangis dan kaum muslimin hendak mengingatkanya akan pesanya tersebut, akan tetapi Nabi berkata :

“Aku tidak melarang orang berduka cita, tapi yang kularang menangis dengan suara keras, apa yang kamu lihat padaku sekarang ialah pengaruh cinta dan kasih di dalam hati. Orang yang tiada menunjukkan kasihnya, orang lain pun tiada akan menunjukkan kasihnya kepadanya.” (Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad: 516)

Ibrahim pun dimandikan oleh Umm Burda dan dikafaninya, Nabi dan Abbas pamanya di ikuti oleh sebahagian kaum muslimin mengenatarkan Ibrahim ke Baqi, setelah di sholatkan oleh Nabi Ibrahimpun di makamkan di tempat itu. Setelah di makamkan nabi memerintahkan agar makamnya di ratakan oleh tangannya sendiri. Ia memercikkan air dan memberi tanda di atasnya,(Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad: 516) sambil berkata:

“Sebenarnya ini tidak membawa kerugian, juga tidak mendatangkan keuntungan.Tetapi hanya akan menyenangkan hati orang yang masih hidup. Apabila orang mengerjakan sesuatu, Tuhan lebih suka apabila dikerjakan lebih sempurna.” []

Sumber dan Bahan Bacaan:

• Muhammad Husai Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Litera AntarNusa, Jakarta, 1994

• Nurul ‘Aina, Belahan Jiwa Muhammad SAW, Arkan Publishing, Bandung, 2008

• DR. Abbas Mahmud Aqqod, Keagungan Muhammad SAW, CV. Pustaka Mantiq, Solo, 1993

• H. Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW, Bulan Bintang, Jakarta, 1967

Tags: AnakIbrahim bin MuhammadKeturunannabi muhammadPutrarasulullah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tim Advokasi GNPF Tolak Rencana Pemberian Remisi untuk Ahok

Next Post

Mahmoud Abbas Tolak AS Jadi Mediator Perdamaian Palestina-Israel

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Pahala Orang yang Menahan Marah, Hasad, Penyebab Susah Cari Kerja

5 Penyebab Susah Cari Kerja di Zaman Ini

19 Februari 2025
Taaruf, Setrum, Rasulullah

Penyebab “Setrum” antara Pria dan Wanita Makin Tinggi

12 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia

Cara Mengatasi Insomnia, Setengah Jam InsyaAllah Langsung Segera Tidur!

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

Makanan Pencegah Flu, Keistimewaan Buah-buahan di Surga, Buah-buahan, Buah-buahan

Buah-buahan yang Bagus untuk Dikonsumsi setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
10 Mei 2025
0

percaya diri, malaikat, Tipe Karyawan Teladan, Kuisioner Loyalitas Karyawan

Kuisioner Loyalitas Karyawan pada Tempat Kerja

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

cemburu

Kenapa Banyak Suami Muslim Tak Punya Rasa Cemburu saat Ini?

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0

Terpopuler

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails

Gravitasi Bumi Menurut Alquran dan Sains

Oleh Yudi
3 Oktober 2021
0
Penyakit Cinta Dunia, Gravitasi Bumi, Mengejar Dunia, peradaban

BUMI memiliki kemampuan untuk menarik suatu benda. Hal ini disebut dengan gaya gravitasi bumi. Dalam Kamus Fisika karya Rully Bramasti...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.