TANYA: Apakah ada keunggulan Membaca Al-Qur’an Dibanding Mendengarkan? Terkait dengan pahala mendengarkan bacaan Al-Qur’an, apakah ketika seseorang mendengarkan Al-Qur’an, dia mendapatkan pahala yang sama dengan membacanya padahal dia tidak hafal surah dan ayatnya?
Jawab:
Di antara nikmat Allah atas umat manusia adalah berbagai cara agar Al-Qur’an, firman-Nya yang mulia, dapat diakses dan dimanfaatkan.
Banyak Muslim memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa Arab. Namun, mereka masih bisa berusaha untuk membaca dan mendengarkan Al-Qur’an, ditambah dengan upaya untuk memahami maknanya.
BACA JUGA: Setiap Huruf Dapat 10 Kebaikan
Dengarkan dengan penuh perhatian
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan khusyuk jelas merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan dianjurkan bagi umat Islam, bahkan mereka yang tidak dapat memahami bahasa Arab.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS Al-A’raf: 204)
Ibnu Taimiyah berkata, “Dengan mendengarkan ini, Allah memberi petunjuk kepada hamba-hamba-Nya dan meluruskan urusan mereka di dunia dan di akhirat.”
Al-Sadi berkata, “Adapun mendengarkannya, ini berarti bahwa seseorang mendengarnya dengan hati yang penuh perhatian, merenungkan makna dari apa yang didengarnya. Orang yang menaati kedua perintah ini ketika Kitab Allah dibacakan akan memperoleh banyak ilmu yang baik dan bermanfaat, iman yang berkelanjutan dan diperbarui, peningkatan bimbingan dan wawasan tentang agamanya.” (Tafsir Al Sadi)
Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam harus mendengarkan bacaan Al-Qur’an, dengan sungguh-sungguh dan tanpa gangguan, terutama ketika sedang dibacakan secara langsung.
Anjuran untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan tetap diam berlaku bahkan ketika seseorang sedang mendengarkan rekaman bacaan Al-Qur’an. Hal ini mengundang rahmat Allah, dan manfaat lainnya.
Allah menyebutkan bagaimana sekelompok jin pernah mendengarkan dengan seksama Al-Qur’an yang dibacakan oleh Nabi Muhammad ﷺ.
Setelah mereka mendengarnya, mereka kembali kepada orang-orang mereka, memberi tahu mereka tentang hal itu, dan memperingatkan mereka untuk memperhatikannya:
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan.” (QS Al Ahqaf: 29)
Allah juga berfirman:
“Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan.” (QS Al Jinn: 1)
BACA JUGA: Baca Quran
Keunggulan Membaca Al-Qur’an Dibanding Mendengarkan
Terlepas dari pentingnya dan manfaat mendengarkan Al-Qur’an, membaca teks Arabnya dengan keras, yaitu dengan lidah, memiliki keunggulan yang jelas di atasnya.
Ini karena lebih banyak indera manusia yang terlibat ketika seorang Muslim membaca Al-Qur’an dengan keras, daripada ketika mereka hanya mendengarkannya.
Terutama, ini termasuk lidah, telinga, serta mata mereka — jika mereka melihat teks Arab saat membaca (seperti dalam kasus yang Anda sebutkan, ketika seseorang belum menghafal bagian-bagian yang mereka baca).
Hati, serta tubuh, terhubung lebih dalam ke Al-Qur’an ketika seorang Muslim membacanya dengan keras, dengan fokus dan perhatian penuh, daripada ketika mereka mendengarkannya secara pasif.
Nabi juga bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka dia akan dikreditkan dengan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu mendapat sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan bahwa Alif-Laam-Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu huruf.” (Jami Al-Tirmidzi)
Oleh karena itu, dapat menyimpulkan bahwa mendengarkan Al-Qur’an dengan penuh perhatian ketika sedang dibacakan, dan tetap diam saat melakukannya , adalah perbuatan baik.
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an melembutkan hati yang menerima, rendah hati yang menyimpan iman yang benar, dan menyebabkan ketenangan turun ke jiwa.
Seorang Muslim harus melakukan kedua perbuatan baik: membaca Al-Qur’an dengan lidah mereka, serta mendengarkannya dengan tenang, dengan penuh perhatian.
Kedua tindakan terhormat ini saling menguatkan.
Jika mereka memiliki kemampuan bahasa Arab yang lemah, mereka harus tetap berusaha untuk membaca Al-Qur’an sebaik mungkin.
Secara bersamaan, mereka harus berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan yang akan membantu mereka meningkatkan bacaan Al-Qur’an mereka.
Nabi berkata, “Orang yang membaca Al-Qur’an sementara dia mahir membacanya akan bersama para malaikat (malaikat) yang terhormat dan patuh, dan orang yang membaca Al-Qur’an ketika dia sulit membacanya, akan mendapat dua pahala.” (Sahih Al Bukhari & Muslim) []
SUMBER: ABOUT ISLAM