ALLAH SWT mensyariatkan apabila hendak membaca Al-Quran agar membaca istiadzah, atau meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Allah SWT berfirman:
“Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl:97)
Hal ini dikarenakan Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia, dan obat untuk hati. Sedangkan setan adalah penyebab keburukan dan kesesatan.
BACA JUGA: Membaca Alquran di dalam Kendaraan, Bolehkah?
Oleh karena itulah Allah SWT memerintahkan setiap pembaca Al-Quran untuk meminta perlindungan kepada-Nya dari setan yang terkutuk, was-wasnya, dan juga golongannya.
Para ulama sepakat bahwa lafal istiadzah bukan bagian dari Al-Quran. Oleh karena itulah lafal ini tidak tertulis di dalam Al-Quran.
Makna dari lafal “A’uudzubillahi” ialah aku memohon perlindungan hanya kepada Allah, tidak kepada yang lain.
Makna “Minasysyaithan” Ialah meminta perlindungan dari setiap pembantah dan pendurhaka, baik dari kalangan jin atau manusia, yang dapat memalingkan dari ketaatan kepada Allah, dan memalingkan dari membaca kitab-Nya.
Adapun Makna “Arrajim” Ialah yang terusir/jauh dari rahmat-Nya.
BACA JUGA: Keutamaan Membaca Quran di Waktu Subuh
Dari makna lafal Istiadzah ini kita bisa tahu bahwa yang disebut dengan setan ini bukan hanya sesuatu yang tidak nampak saja, akan tapi bisa jadi dari orang terdekat kita, yang bisa memalingkan kita dari Allah SWT dan dari membaca kitab-Nya.
Maka penting sekali untuk senantiasa membaca Istiadzah apabila hendak mebaca Al-Quran. Supaya Allah selalu melindungi, menjaga, dan bisa taat kepada-Nya, serta istiqamah dalam membaca kitab-Nya. [ ]