“Barangsiapa yang melazimkan (membiasakan) membaca istighfar, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesusahan, dan solusi dari setiap kesempitan, dan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, & Al-Hakim).
Orang yang banyak istighfar adalah orang yang dekat dan disayangi Allah swt, sudah cukup lama saya mendengar ungkapan kalimat ini, sekitar tahun 1996 di Bekasi, dari seorang yang Ketika itu berada dalam sel tahanan, sambil meneteskan air mata, dia berpesan pada saya untuk membiasakan membaca istighfar,dan menitip dido’akan supaya di mudahkan selesai dari masalah yang dihadapinya.
Setelah sekian lama waktu berlalu, sampai pada saat diri ini mendapatkan ujian terberat, terpuruk dengan dosa dan kesalahan, barulah teringat dengan ucapan itu, tentang sebuah ucapan permohonan ampunan kepada Allah swt.
Beristighfar ternyata benar adanya dapat membuka pintu kemudahan, ampunan dan rezeki, secara pribadi saya sudah membuktikan ketika merutinkan mendawamkan atau merutinkan istighfar setiap sehabis sholat 5 waktu, sholat sunah dan di waktu lainnya, banyak kejadian nyata tentang kemudahan urusan, dan termasuk ketenangan, kenikmatan beribadah pada Allah.
Tulisan ini tidak bermaksud memamerkan, atau riya ingin dikatakan orang yang shalih, naudzubillah, saya berlindung pada Allah, saya sadari bukan manusia sholeh, banyak dosa dan kesalahan yang saya telah lakukan, astaghfirullah, semua ini saya tulis, hanya ingin berbagi dan menceritakan sedikit pengalaman pribadi tentang kebenaran manfaat istighfar, yang merupakan syariat bersumber dari Allah Swt dan Rasul-Nya.
Istighfar adalah obat atas penyakit yang kita alami sebagai keteledoran perilaku yang kita lakukan. Ibarat jasad atau tubuh jika terkena penyakit maka obatnya adalah makanan bergizi yang mengandung vitamin, sementara jika hati atau ruhiyah kita terkena penyakit berupa dosa-dosa, maka obatnya adalah istighfar, maka Istighfar adalah alat yang berguna untuk menyembuhkan dan mengosongkan atau membersihkan hati dari semua jenis penyakit, dosa dan maksiat.
BACA JUGA: Hubungan Keimanan dengan Istighfar
Istighfar seperti ucapan lisan yang mengisi dan menghiasi kekosongan diri. Istighfar adalah kunci meraih sukses di dunia dan akhirat. Istighfar seperti sebuah media pengontrol kita terhadap perilaku tercela. Istighfar adalah aktifasi berbagai mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa.
Dengan beristighfar dapat mengurai semua permasalahan yang kita hadapi, dengan beristighfar kita bisa keluar dari kesempitan hidup, dengan beristighfar kita bisa meraih keutamaan dan kesenangan hidup yang baik, dengan beristighfar kekuatan hidup kita bisa bertambah seiring dengan meningkatnya motivasi hidup yang ada dalam diri kita.
Benarlah apa yang telah di sabdakan oleh Rasulullah Muhammad ﷺ, bahwa istighfar membuka pintu ampunan.
“Dari Abu Hurairah [diriwayatkan] bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah Tabaaraka wa Ta’aala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni” [HR. al-Bukhari, Muslim, at-Turmudzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad dengan lafal dari al-Bukhari].
Sebagai manusia biasa pastinya banyak kesalahan, dosa dan maksyiat yang telah kita perbuat, secara tersembunyi atau terbuka, sadar atau tidak, karena itulah Rasulullah ﷺ yang ma’shum terjaga dari kesalahan, memberikan contoh beliau saja beristighfar sehari maksimal 100 kali.
BACA JUGA: Imam Hasan Al-Bashri dan Istighfar kepada Allah
Seperti di sebuah Hadits yang di riwayatkan oleh Imam Muslim, “Telah menceritakan pada kami Yahya ibn Yahya dan Qutaibah ibn Sa’id dan Abu ar-Rabi’ al-‘Atakiy, seluruhnya dari Hammad. Yahya berkata: telah menceritakan pada kami Hammad ibn Zaid dari Tsabit dari Abi Burdah. Dari al-‘Aghari al-Muzabiy, mereka semua adalah para sahabat, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya istighfar itu selalu meliputi hatiku dan sungguh aku selalu memohon ampun kepada Allah setiap hari sebanyak 100 seratus kali” [HR. Muslim].
Istighfar adalah perbuatan yang terpuji,dalam pelaksanaan dan jumlah banyaknya tidak ada aturan yang mengikat, yang penting memperbanyak istighfar, di hiasi dengan keikhlasan dalam hati yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam sehingga membekas dalam perilaku keseharian. Perwujudannya adalah istighfar disertai dengan hati yang tunduk dan tawadhu’ serta rasa sesal atas perbuatan yang telah dilakukan, yakin akan berhenti total dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Semoga Allah swt meringankan lisan dan hati kita semua untuk mengamalkan istighfar sebanyak-banyaknya setiap hari, dan semoga Allah swt membuka pintu ampunan, kemudahan dan rizki untuk kita semua, aamiin YRA.
Ya Allah ampunilah semua kesalahan, dan dosa kami. []
Jakarta, 30 Januari 2024
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.