AL-FAQIH berkata: Abul Hasan Al Qasim bin Muhammad menceritakan kepada kami, Faris bin Marduwaih menceritakan kepada kami, Isa bin Khasynam menceritakan kepada kami, Suwaid menceritakan kepada kami dari Malik bin Syihab dari Atha in Yazid dari Abu Ayyub Al Anshari RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang muslim tidak boleh meninggalkan (mendiamkan) saudaranya lebih dari tiga hari, di mana bila keduanya bertemu lalu yang satu memalingkan mukanya dan yang lain memalingkan mukanya. Yang baik di antara keduanya adalah orang yang memulai mengucapkan salam.”
Al-Faqih berkata: Muhammad bin Al Fadl menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, Ibnu Athiyah menceritakan kepada kami dari Yunus dari Al Hasan Al Bashri, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
BACA JUGA: Marah pada Anak, Ini Cara Mengatasinya
“Janganlah kamu sekalian saling mendiamkan, namun bila kamu harus berdiam-diaman, maka janganlah lebih dari tiga hari. Dan tiap dua orang muslim yang mati, sedangkan keduanya dalam keadaan diam-diaman, maka keduanya tidak akan berkumpul di dalam surga.”
Al Faqih berkata: Abul Hasan bin Hamdan menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali Ath Thusi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Malik bin Sufyan dari Al A’masy dari Syamr bin Athiyah dari Syahr bin Hausyab dari Anas bin Malik RA, di mana ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang nanti pada hari kiamat ditempatkan pada mimbar-mimbar dari cahaya padahal mereka bukanlah para nabi dan para syuhada’, di mana mereka itu diinginkan oleh para nabi dan para syuhada’. Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah orang yang saling mencinta karena Allah.”
Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda:
“Pintu-pintu surga itu dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka pada kedua hari itu diampunilah dosa setiap orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali seseorang yang di antara dirinya dan saudaranya ada sengketa, di mana lalu dikatakan, ‘Tunggulah kedua orang ini sampai keduanya damai.’ Dan apabila amal kedua orang yang bersengketa lebih dari tiga hari itu dinaikkan, maka ditolak.”
Dari Abu Umamah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda:
“Apabila malam itu adalah malam pertengahan dari bulan Sya’ban, maka Allah turun ke langit dunia lalu melihat penduduk bumi, lantas mengampuni semua penduduk bumi, kecuali orang kafir dan orang-orang yang bertikai (dengan kawannya).”
Al Faqih menerangkan bahwa yang dimaksud turun dalam hadis di atas adalah turunnya perintah Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka-sangka,” (QS. Al Hasyr, 59: 2); maksudnya perintah-Nya datang kepada mereka.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda:
BACA JUGA: Jika Merasa Marah, Ingat dan Renungkan Ayat-Ayat Alquran Ini
“Lima macam orang yang tidak diterima shalatnya, yaitu: istri yang dmarahi oleh suaminya, budak yang lari (minggat) dari tuannya, orang bertengkar yang tidak bercakap-cakap dengan saudaranya lebih dari tiga hari, orang yang selalu minum minuman keras, dan imam suatu kaum di mana ia mengimami shalat mereka, akan tetapi mereka benci kepadanya.”
Dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Maukah kamu aku beritahu dengan suatu shadaqah yang sedikit yang dicintai oleh Allah Ta’ala?” Para sahabat berkata, “Tentu mau, wahai Rasul Allah.” Beliau lalu bersabda, “Mendamaikan orang yang bersengketa apabila mereka sampai saling mendiamkan.”
Diriwayatkan dari Abu Darda RA dari Nabi SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Maukah kamu aku beritahu (suatu amalan) yang lebih utama daripada puasa, shalat dan shadaqah?” Para sahabat menjawab, “Tentu mau, waha Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mendamaikan orang yang bersengketa, apabila mereka sampai mendiamkan.” Wallahu a’lam. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin 2/Karya: Abu Laits As Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang