SEORANG muslim wajib melaksanakan ibadah shalat lima waktu. Apalagi bagi kaum Adam yang dianjurkan melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Terkadang bagi mereka yang rumahnya jauh dari masjid, rasa malas membuat seseorang enggan berangkat ke masjid.
Padahal, banyak keutamaan yang didapatkan bagi seseorang yang senantiasa melangkahkan kakinya ke masjid. Apalagi bagi mereka yang letaknya jauh dari masjid.
Ada sebuah hadits yang menjelaskan tentang keutamaan orang yang jauh dari masjid namun masih tetap menjalankan shalat di masjid.
عن أبي موسى – رضي الله عنه – ، قَالَ : قال رَسُول اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – : (( إنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أجْراً في الصَّلاةِ أبْعَدُهُمْ إلَيْهَا مَمْشىً ، فَأَبْعَدُهُمْ ، وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الإمَامِ أعظَمُ أجْراً مِنَ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat adalah yang paling jauh berjalan menuju shalat, lalu yang jauh berikutnya. Dan orang yang menunggu shalat sampai ia melaksanakannya bersama imam lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat kemudian tidur.” (Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari, no. 651 dan Muslim, no. 669)
Dalam hadits tersebut, dapat kita ketahui bahwa ada beberapa keutamaan, di antaranya:
1. Makin banyak langkah ke masjid, makin banyak pahala yang diperoleh.
2. Makin jauh dari masjid berarti makin banyak langkah dan makin berat, itulah yang membuat pahala semakin besar.
3. Hendaknya yang jaraknya jauh dari masjid lebih semangat untuk ke masjid karena pahalanya lebih besar dibandingkan dengan orang yang rumahnya dekat dengan masjid karena orang yang dekat mudah sekali untuk ke masjid.
4. Sebagian ulama menjadikan hadits ini sebagai dalil untuk memilih masjid yang lebih jauh. Namun yang lebih tepat, shalat di masjid terdekat lebih utama agar bisa berinteraksi dan bersosialisasi hingga mendakwahi tetangga dan orang dekat rumah. Lihat bahasan di sini.
5. Hadits ini menunjukkan keutamaan menunggu shalat.
6. Hadits ini membicarakan tentang shalat Isya’. Hal ini menunjukkan bahwa boleh mengundur waktu shalat tersebut, ditunjukkan dalam hadits lainnya hingga sepertiga malam.
7. Shalat bersama imam dengan menunggunya lebih utama daripada seseorang lebih dahulu shalat kemudian tidur.
8. Shalat berjamaah bersama imam lebih utama dibandingkan shalat di awal waktu seorang diri.
9. Imam haruslah orang yang paling fakih dan paham akan kitabullah, dialah yang didahulukan dari yang lain dalam shalat.
10. Shalat bersama imam tanda bahwa kaum muslimin itu berjumlah sangat besar (sawadul a’zhom). Shalat berjamaah dengan imam menunjukkan persatuan kaum muslimin dan akan semakin membuat takut musuh-musuh mereka. Inilah yang menunjukkan faedah besar dari shalat berjamaah. []
Sumber: Rumaysho