BERSAHAJA itu Indah, ini tiga keutamaan Qanaah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapakah yang ingin mengambil pesan-pesanKu untuk diamalkan atau siapakah yang telah mengetahui dan mengamalkan pesan-pesanKu?”
Saya menjawab: “Saya, wahai Rasulullah.”
Lalu beliau menggenggam tanganku dan menghitung sampai lima kali.
Beliau bersabda, “Jauhilah barang-barang haram maka kamu akan menjadi orang yang rajin beribadah. Terimalah semua pemberian Allah SWT maka kamu akan menjadi orang yang kaya. Berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi orang yang terpercaya. Lakukanlah perbuatan yang disenangi oleh manusia sebagaimana yang kamu senangi maka kamu akan menjadi orang yang selamat. Dan janganlah kamu memperbanyak tertawa karena tertawa itu dapat mematikan hati.” Dari Abu Hurairah RA.
Keutamaan Qanaah: Kisah Maymun Ibnu Mahran
Bersahaja itu indah. Maymun Ibnu Mahran mengatakan, “Umar Ibnu Abdul Aziz menyuruh agar aku mengunjunginya dua kali setiap bulan. Suatu hari, saya menemuinya.
Beliau melihatku dari singgasananya, maka saya pun diizinkan masuk sebelum saya sampai di depan pintu. Lalu, saya masuk, tiba-tiba beliau sedang duduk di atas tikar sembari menambal baju gamis nya. Saya mengucapkan salam kepadanya dan beliau pun menjawab salamku.
Beliau menyuruhku duduk di atas, maka saya pun duduk bersamanya. Mulailah beliau menanyakan permasalahan-permasalahan nya. Beliau menanyakan tentang masalah yang kuhadapi. Ketika saya telah bangkit untuk pamit saya berkata, “Wahai Amirul mukminin, saya lihat tidak ada keluargamu yang berusaha mencukupi kebutuhanmu.”
BACA JUGA: Saudaraku, Sungguh Mulia Hamba yang Qanaah
Beliau menjawab, “Hai Maymun, untuk urusan dunia, cukupkanlah diri kamu dengan sekadar makan saja. Hari ini, kami berada di kehidupan dunia dan besok kami akan hidup di alam lain.”
Kemudian saya pun keluar.
Dalam syair disebutkan:
Ketika kami makan ala kadarnya
Dan kami tidur tanpa selimut di kolong langit
Maka, Amirul Mukminin menginginkan kehidupan seperti kami
Dengan semua kesederhanaan dan kepapaan
Keutamaan Qanaah: Kisah Hazim
Bersahaja itu indah. Hazim berkata: “Saya menemukan dunia sebagai dua hal.
Pertama, sebagai bagian untukku yang tidak boleh kutinggalkan.
Kedua, sebagai bagian untuk selainku sehingga saya tidak berusaha mendapatkannya, karena bagian ini benar-benar bukan untukku dan memang diperuntukan bagi selainku. Maka di bagian manakah saya menghabiskan umurku?
BACA JUGA: Kiat-kiat Menuju Qanaah (Bagian 2-Habis)
Saya juga menemukan dua hal yang diberikan dalam kehidupan dunia ini.
Pertama, sesuatu yang datang waktunya sebelum ajal ku sehingga saya terkalahkan.
Kedua, sesuai yang datang sesuai dengan ajalku sehingga saya mati dan meninggalkannya untuk selainku.
Maka, dalam keadaan apakah saya mendurhakai Tuhan?”
Dalam syair disebutkan:
Rezeki itu pasti mendatangi kami, masih kami belum mendatanginya
Sementara orang-orang yang kekurangan pangan terus mencari kami
Saya melihat, zaman ini seperti kapal yang berlayar membawa kami menuju perputaran waktu, meski Saya tidak melihat pergerakannya
Sementara Allah bebas berbuat sekehendaknya,
Karena setiap kaum pasti akan hancur dan lahirlah kaum baru.
Keutamaan Qanaah: Kisah Ikrimah dan para imam ahli tafsir
Bersahaja itu indah. Ikrimah dan para imam ahli tafsir lainnya berpendapat mengenai firman Allah SWT: “Siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS: An-Nahl: 97)
Maksud dari kehidupan yang baik adalah qanaah.
Firman Allah SWT: “Syu’aib berkata ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi nya aku daripadanya rezeki yang baik.” (QS: Hud: 88)
BACA JUGA: Kiat-kiat Menuju Qanaah (Bagian 1)
Yakni qana’ah. Ada yang berpendapat bahwa firman Allah SWT: “Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras.” (QS: An-Naml: 21).
Artinya, janganlah ia meminta kepada Allah SWT karena jika Allah SWT menghilangkan sikap qana’ah dan menguji dengan tamak, maka kamu akan benar-benar mendapat siksaan yang pedih.
Belajar Qana’ah yuk? []
Sumber : Buku: Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh: Syekh Abdul Hamid Al-Anquri (Ulama Abad ke-8)