JANGAN pernah tinggalkan, ada banyak keutamaan shalat sunnah. Orang yang shalat sunnah di rumahnya akan memperoleh pahala berlipat-lipat ganda sebanyak 25 kali lipat dibanding orang yang shalat sunnah di mesjid di hadapan orang banyak.
Shuhaib ar-Rumi meriwayatkan, Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat sunnah seseorang di mana ia tidak dilihat oleh manusia lebih utama 25 kali lipat daripada shalat yang disaksikan oleh manusia.”
Dalam hadis marfu, salah seorang sahabat Nabi meriwayatkan, “Keutamaan shalt seseorang di rumahnya daripada shalat yang dilihat manusia spertti keutamaan shalat wajib atas (shalat) sunnah,” (HR. Al-Baihaqi).
BACA JUGA: Ini Tata Cara Shalat Sunnah di Malam Pengantin
Perbedaan keutamaan shalat sunnah antara di Masjid dan di rumah dilihat berdasarkan perbedaan negeri, wallahu’alam. Sebab, Nabi berbicara kepada para sahabtanya di Madinah. Dan Beliau tahu bahwa shalat sekali di mesjidnya sama dengan 1000 kali shalat di tempat lain.
Ini berarti bahwa jumlah kebaikan yang diperoleh bagi orang yang shalat sunnah di masjid selama 25 tahun dapat anda kerjakan selama setahun. Selain itu, semakin ikhlas kita beribadah semakin besar pula pahaal yang diperoleh.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Shalat seseorang secara berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak 25 derajat. Jika ia shalat di tanah lapang, lalu ia menyempurnakan wudhu, ruku dan sujudnya maka ia akan memperoleh 50 derajat,” (HR. Abu Daud).
Maka, sinarilah rumah Anda dengan shalat sunnah. Niscaya anda mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
1 Keutamaan Shalat Sunnah: Menyempurnakan shalat wajib dan menambal kekurangannya
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صلاَته فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ لَمْ يكن أَتَمَّهَا قَالَ الله -عز و جل- لِمَلائِكَتِهِ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لِعَبْدِى مِنْ
تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُونَ بِهَا فَرِيضَتَهُ ثُمَّ الزَكَاة كذلك ثُمَ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ
“Amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya tidak sempurna Allah Ta’ala berkata pada malaikat-Nya, “Lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah, maka sempurnakanlah shalat wajibnya? Kemudian zakat pun demikian. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.” (HR. Abu Daud, no. 864, dan Ibnu Majah, no. 1425 dan Ahmad, no. 103. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahihul Jami’)
2 Keutamaan Shalat Sunnah: Shalat Sunnah mengangkat derajat dan menghapus dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat). Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu.” (HR. Muslim, no. 488)
3 Keutamaan Shalat Sunnah: Banyak shalat sunnah merupakan sebab terbesar masuk Surga dan menjadi pendamping Nabi di Surga
Dari Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami radhiyallahu’anhu, beliau berkata,
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ ، فَقَالَ لِي: سَلْ، فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ، قَالَ: أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ ، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat)‘” (HR. Muslim, no. 489).
BACA JUGA: 2 Surat yang Dibaca ketika Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh
4 Keutamaan Shalat Sunnah: Shalat sunnah adalah amalan badan yang paling utama setelah jihad
Dalam hadits Tsauban Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,
استَقِيمُوا ولنْ تُحْصُوا، واعْلَمُوا أنَّ خَيْرَ أعْمَالِكُم الصَّلاة ولا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن
“Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah), dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat dan tidak menjaga wudhu kecuali seorang mukmin.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil)
5 Keutamaan Shalat Sunnah: Shalat Sunnah di rumah akan menghasilkan keberkahan
Dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَضَى أَحَدُكُمُ الصَّلاَةَ فِـي مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيْباً مِنْ صَلاَتِهِ، فَإِنَّ اللهَ جَاعِلٌ فِي بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْرًا
“Jika salah seorang di antara kalian telah menunaikan shalat di masjidnya, maka hendaklah ia memberi jatah shalat bagi rumahnya. Karena sesungguhnya Allah menjadikan kebaikan dalam rumahnya melalui shalatnya.” (HR. Muslim)
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu dan beliau memarfu’kannya,
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ
“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (Muttafaq Alaihi)
Dalam riwayat Muslim,
فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلاَةِ فِي بُيُوْتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلاَةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلاَّ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوْبَةِ.
“Kerjakanlah shalat (sunnah) di rumah kalian. Karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dikerjakan di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda
اجْعَلُوا ِفي بُيُوتِِكُم ِمن صَلاَتِكُم، َولاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan” (Muttafaq Alaihi)
Imam an-Nawawi Rahimahullah berkata, “Dan sesungguhnya anjuran melakukan shalat Sunnah di rumah, karena dia lebih tersembunyi dan lebih menjauhkan dari riya, lebih terjaga dari kesia-siaan. Dan carilah keberkahan rumah dengan hal itu, dan sebab turun kasih sayang serta malaikat dan membuat lari setan.” (lihat Syarh an-Nawawi ala Shahih Muslim)
6 Keutamaan Shalat Sunnah: Shalat Sunnah akan menghadirkan kecintaan Allah kepada hamba-Nya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata; Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda,
إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَـيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِيْ يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِيْ يَمْشِيْ بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِيْ لَأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِـيْ لَأُعِيْذَنَّهُ
“Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.’” (HR. al-Bukhari)
7 Keutamaan Shalat Sunnah: Shalat Sunnah merupakan bentuk Syukur seorang hamba kepada Allah
Diriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat, beliau berdiri hingga kedua telapak kaki beliau merekah, lalu ‘Aisyah bertanya, ‘Kenapa engkau melakukan semua ini, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?’
BACA JUGA: Keutamaan Shalat Sunnah 12 Rakaat Setiap Hari: Bangun Rumah di Surga
Lalu beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.’” (Muttafaq Alaihi)
Diriwayatkan dari al-Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat hingga kedua telapak kaki beliau membengkak, lalu ada yang berkata kepada beliau, “Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan ampunan bagimu atas dosa-mu yang telah lalu dan yang akan datang?” Beliau menjawab,
أَفَلاَ أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا.
“Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur.” (Muttafaq Alaih)
Semoga kita lebih semangat untuk memperbanyak shalat-shalat Sunnah. Aamiiin. []
Sumber: Manajemen Umur/Karya:Muhammad bin Ibrahim an-Nu’aim/Penerbit:Pustaka At-Tazkia | kitab Shalatul Mukmin oleh Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qahtan