SHALAWAT merupakan bukti cinta kita sebagai umat muslim kepada Nabi Muhammad ﷺ. Namun sebagian dari kita, jarang sekali bershalawat kepada Rasulullah ﷺ. Bahkan kita hanya bershalawat di momen-momen tertentu saja. Padahal, banyak waktu yang dianjurkan untuk kita bershalawat, salah satunya shalawat saat berdoa, karena di dalamnya memiliki keutamaan.
Ibnul Qayyim dalam kitab beliau beri judul “Jalaul Afham fii Fadhlish Shalah wa Salaam ‘ala Muhammad Khoiril Anaam”, memaparkan salah satu waktu yang utama untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah shalawat saat berdoa.
BACA JUGA: Inilah 6 Manfaat Membaca Shalawat
Keutamaan Shalawat saat Berdoa
Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ada tiga tingkatan dalam bershalawat saat doa:
1. Bershalawat sebelum memanjatkan doa setelah memuji Allah.
2. Bershalawat di awal, pertengahan dan akhir doa.
3. Bershalawat di awal dan di akhir, lalu menjadikan hajat yang diminta di pertengahan doa.
Mengenai perintah melakukan shalawat saat berdoa yaitu disebutkan dalam hadits Fudholah bin ‘Ubaid, ia berkata,
سَمِعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- رَجُلاً يَدْعُو فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « عَجِلَ هَذَا ». ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ « إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لِيُصَلِّ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ ».
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang memanjatkan doa dalam shalatnya, lalu ia tidak memanjatkan shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pun berkata, “Orang ini terlalu tergesa-gesa dalam doanya.”
Kemudian beliau memanggilnya lalu menegurnya atau mengatakan pada lainnya, “Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka mulailah dengan memuji Allah, menyanjung-Nya, lalu bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mintalah doa yang diinginkan.”
(HR. Tirmidzi no. 3477 dan Abu Daud no. 1481. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir menilai sanad hadits tersebut hasan).
Keutamaan Shalawat saat Berdoa
Ibnul Qayyim menyatakan pula bahwa membaca shalawat pada saat berdoa, kedudukannya seperti membaca Al Fatihah dalam shalat. Jadi pembuka doa adalah shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk shalat, pembukanya adalah dengan bersuci.
Ahmad bin Abu Al Hawra’ pernah mendengar Abu Sulaiman Ad Daroniy berkata, “Siapa yang ingin memanjatkan hajatnya pada Allah, maka mulailah dengan bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mintalah hajatnya.
Kemudian tutuplah doa tersebut dengan shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena shalawat pada beliau akan membuat doa tersebut maqbulah (mudah diterima).” (Jalaa-ul Afham, hal. 335-336).
Dari Zirr, dari ‘Abdullah, ia berkata,
كُنْتُ أُصَلِّى وَالنَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ مَعَهُ فَلَمَّا جَلَسْتُ بَدَأْتُ بِالثَّنَاءِ عَلَى اللَّهِ ثُمَّ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ دَعَوْتُ لِنَفْسِى فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- سَلْ تُعْطَهْ سَلْ تُعْطَهْ
“Aku pernah shalat dan kala itu Abu Bakr dan ‘Umar bersama dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika aku duduk, aku memulai doaku dengan memuji Allah, lalu bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian aku berdoa untuk diriku sendiri.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Mintalah, engkau akan diberi. Mintalah, engkau akan diberi.” (HR. Tirmidzi no. 593. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Keutamaan Shalawat saat Berdoa
BACA JUGA: Mengapa Muslim Harus Bershalawat? Ini 3 Alasannya
‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لاَ يَصْعَدُ مِنْهُ شَىْءٌ حَتَّى تُصَلِّىَ عَلَى نَبِيِّكَ -صلى الله عليه وسلم-
“Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat pada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. Tirmidzi no. 486. Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini hasan).
Ketika kita akan berdoa, lakukanlah adab berdoa ini:
1. Memuji Allah terlebih dahulu,
2. Bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
3. Memanjatkan doa yang diinginkan,
4. Menutup dengan shalawat dan sanjungan pada Allah.
Itulah keutamaan shalawat saat berdoa yang seharusnya kita amalkan setiap kali memanjatkan doa kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT mengabulkan setiap doa dan hajat kita semua. Wallahu a’lam. []
SUMBER: RUMAYSHO