SEORANG muslim tidaklah cukup hanya sekadar pengakuan, setelah pengakuan, kita harus berusaha membuktikan keislaman kita dalam bentuk sikap dan tingkah laku yang islami. Agar diakui keislaman kita oleh Allah SWT, maka ada kewajiban seorang Muslim yang harus dipenuhi.
Sebab, tidak sedikit orang yang mengaku beriman tetapi tidak diakui keimanannya oleh Allah SWT. Karena tingkah lakunya tidak mencerminkan sebagai seorang yang beriman,. Sebagaimana firman-Nya :
وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِا للّٰهِ وَبِا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ
“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah [2]: 8)
Untuk mengetahui sejauh mana kita bisa membuktikan keislaman kita, Allah SWT menyatakan bahwa setiap orang yang mengaku beriman pasti akan diuji, baik ujian tersebut dalam bentuk hal-hal yang menyenangkan maupun hal-hal yang menyengsarakan, yang enak maupun yang tidak enak.
BACA JUGA: Terkait Hukum dan Ibadah, Inilah 19 Implikasi Haid bagi Seorang Muslimah
Jika kita betul-betul beriman, kesenangan tidak membuat kita menjadi lupa diri. Sedangkan kesengsaraan dan kesulitan tidak akan bisa membuat kita menjadi putus asa lalu menghalalkan segala cara.
Berikut 4 hal yang harus kita ketahui dalam kehidupan sebagai seorang muslim :
1 Kewajiban seorang muslim: Melakukan islamisasi diri
Islamisasi diri atau mengislamkan diri kita masing-masing merupakan keharusan mutlak setelah kita mengaku sebagai muslim. Diantara aspek-aspek dalam islamisasi diri adalah di bidang aqidah dengan memiliki keyakinan yang benar dan selalu terkait dengan menjalankan berbagai aktivitas kehidupan dalam kerangka ibadah mulai dari bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi. Dan aspek lainnya adalah dalam bentuk akhlak dengan memperlihatkan perilaku yang mulia, baik kepada Allah, manusia, binatang maupun lingkungan hidup.
Dengan demikian, islamisasi diri tidak hanya memprioritaskan pada satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya, tetapi seluruh aspek harus diislamkan. Dalam upaya islamisasi diri, seorang muslim diingatkan oleh Allah SWT agar jangan sampai terjerumus oleh godaan setan.
2 Kewajiban seorang muslim: Melakukan islamisasi keluarga
Hal ini yang harus dilakukan agar orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita, khususnya istri dan anak terhindar dari adzab neraka. Mempunyai keluarga yang islami sama sekali tidak cukup dengan berdo’a saja, tetapi setiap muslim harus berupaya semaksimal mungkin dalam membentuk karakter suami, istri, anak-anak yang berkepribadian islami.
3 Kewajiban seorang muslim: Melakukan islamisasi dalam kehidupan masyarakat
Hal ini karena ajaran islam bukan hanya untuk ditegakkan dalam kehidupan pribadi dan keluarga, tetapi juga dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
Masyarakat adalah pendukung bagi islamisasi suatu negara. Oleh karena itu, islamisasi masyarakat menjadi suatu keharusan bagi seorang muslim. Itulah sebabnya mengapa dakwah menjadi kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakangnya masing-masing.
BACA JUGA: Ingatlah Ini, 13 Adab Berbicara untuk Seorang Muslim
Dakwah bukanlah tugas yang dimonopoli oleh mereka yang selama ini kita sebut dengan ustadz, ulama, kiai, mubaligh, atau yang tugas dakwah, amar ma’ruf dan nahi munkar telah kita laksanakan, niscaya kita menjadi umat yang beruntung. Allah SWT berfirman :
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran [3]:104)
Yang harus kita ingat kembali dalam kaitan ini adalah bahwa dakwah bukanlah semata-mata menyampaikan ajaran islam kepada orang lain, tetapi setelah ajaran islam itu sampai kepada masyarakat harus dirangsang dan digerakkan untuk melaksanakan atau menegakkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
4 Kewajiban seorang muslim: Memiliki pendirian yang kuat
Upaya untuk melakukan islamisasi diri, keluarga, dan masyarakat merupakan sesuatu yang tidak mudah, banyak sekali tantangan, rintangan, dan godaan yang menghadang.
Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang tergelincir dan akhirnya jatuh ke jalan maksiat dalam keadaan terhina. Tantangan, rintangan, dan godaan merupakan sesuatu yang harus kita hadapi dan kita atasi.
Maka dari itu, salah satu sifat penting yang harus kita miliki untuk tetap bisa melaksanakan hal-hal di atas adalah istiqamah dalam berislam.
Keistiqamahan membuat seorang muslim tidak akan takut menghadapi ancaman, tantangan, dan kemungkinan terhadap risiko yang tidak menyenangkan. Bahkan, seandainya resiko yang tidak menyenangkan itu benar-benar menimpa kita, seorang muslim tidak akan menyesal dalam menempuh jalan yang benar. []
Referensi: Kumpulan khutbah/Drs. H. Ahmad Yani/Al-Qalam 2013