PAKISTAN–Pemerintah Pakistan dilaporkan tengah sibuk memerangi serangan gerombolan belalang gurun yang menyerang bagian timur Pakistan. Situasi ini memaksa Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengeluarkan keadaan darurat nasional pada Sabtu (1/2/2020).
“Kami menghadapi serangan belalang terburuk dalam lebih dari dua dekade dan telah memutuskan untuk menyatakan darurat nasional untuk menangani ancaman itu,” kata Menteri Penerangan Firdous Ashiq Awan seperti dikutip dari DW, Ahad (2/2/2020).
Belalang-belalang gurun itu tiba di Pakistan dari Iran pada Juni dan telah merusak kapas, gandum, jagung, dan tanaman lainnya.
BACA JUGA:Â Ledakan Bom Hantam Masjid di Pakistan, 15 Tewas 20 Luka-luka
Kondisi cuaca yang menguntungkan dan respons pemerintah yang terlambat telah membantu belalang berkembang biak dan menyerang area tanaman.
Potensi untuk hewan herbivora besar itu menciptakan kehancuran dalam skala besar telah meningkatkan kekhawatiran akan kerawanan pangan sehingga bisa mengakibatan kelaparan. Perdana Menteri Imran Khan berjanji untuk mengatasi masalah ini, menambahkan bahwa perlindungan pertanian dan petani adalah prioritas pemerintah.
“Pemerintah federal akan mengambil semua langkah yang mungkin dan menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk melindungi tanaman dari segala bahaya yang mungkin terjadi dengan fokus khusus pada bahaya belalang,” kata Khan.
BACA JUGA:Â Mengaku Pernah Ditawari Main di Film Bollywood, PM Pakistan: Anda Tidak akan Percaya
Sementara itu Menteri Keamanan Pangan Nasional Pakistan, Makhdoom Khusro Bakhtiar mengatakan, kawanan belalang saat ini berada di perbatasan Pakistan-India di sekitar Cholistan dan sebelumnya berada di Sindh dan Balochistan, seperti dilaporkan surat kabar Pakistan Dawn.
“Serangan belalang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengkhawatirkan,” kata Bakhtiar kepada anggota parlemen Pakistan dalam sebuah briefing pada Jumat (31/1/2020).
“Tindakan telah diambil terhadap serangga lebih dari 0,3 juta hektar dan semprotan udara dilakukan pada 20.000 hektar,” tuturnya seperti dikutip oleh surat kabar Pakistan The Express Tribune. []
SUMBER: DW