SUATU hari, Imam Hasan Al Bashri kedatangan enam orang tamu. Sebagai seorang muslim, memuliakan tamu adalah hal yang diperintahkan agama.
Imam menerima tamu dengan wajah sumringah. Semua tamu yang hadir ia persilahkan masuk dan duduk di kursi yang tersedia di ruang depan rumah. Usai semua tamu masuk ke dalam rumah, Imam Hasan pergi ke dapur.
Saat itu, hanya ia dan seorang budaknya yang ada di rumah. Imam Hasan bertanya kepada budaknya, “Makanan apa yang ada di rumah ini hingga bisa dihidangkan untuk tamu-tamuku?”
Sang budak, membuka lemari makanan dan tiada yang ia temui selain sepotong roti saja. Ia sampaikan kepada Imam Hasan hal tersebut.
BACA JUGA: Orang-orang yang Meminta Nasihat pada Imam Hasan Al-Bashri
Sedikit berkerut kulit dahi Imam terlihat, pertanda beliau berpikir serius bagaimana cara menghidangkan sepotong roti itu untuk enam orang tamunya.
Sejurus kemudian, Imam berkata setelah mengambil sikap, “Sudah begini saja…, bawalah roti itu dan cari orang yang dapat menerimanya sebagai sedekah! Namun jangan lupa hidangkan dulu minuman untuk para tamuku!”
Maka pergilah sang budak untuk bersedekah, setelah ia menyuguhkan minuman kepada para tamu Imam Hasan terlebih dahulu.
Maka para tamu pun hanya mendapatkan suguhan air putih dari rumah Imam Hasan.
Imam Hasan merasa gak enak hati kepada para tamunya.Tapi dia yakin, bahwa Allah Swt akan membalas amalnya minimal 10 kali lipat.
Biduk asa seolah menjumpai tambatannya. Saat Imam Hasan kedatangan seorang tamu lagi yang datang dengan membawa sebuah nampan. Imam Hasan bangkit dan bergegas menghampirinya.
“Assalamu’alaikum, wahai Imam!” seru orang yang baru saja datang.
“Wa’alaikum salam warahmatullah…” Imam membalas.
“Apa yang kau bawa?” imam bertanya kepada orang tersebut.
“Ini imam, aku membawakan enam potong roti untuk engkau!” kata orang tersebut dengan senyum terkembang.
“Mungkin ini bukan untukku!” Imam Hasan menukas.
“Mengapa engkau berkata demikian?” sang tamu bertanya keheranan.
“Kalau benar ini untukku, pasti jumlahnya sepuluh!” Imam berkata yakin karena ia tahu bahwa Allah akan memberi 10 roti sebagai balasan dari sepotong roti yang telah ia sedekahkan.
BACA JUGA: Meski Anak Seorang Budak, Hasan Al-Bashri Jadi Ulama Besar
Sang tamu merasa aneh. Ia coba untuk memanjangkan leher dan menyapukan pandangan ke dalam rumah Imam Hasan. Sesudah itu ia mengerti bahwa imam sedang kedatangan banyak tamu.
Orang itu pun kembali ke rumah. Lalu ia tambahkan lagi 4 potong roti sehingga menjadi 10 jumlahnya.
Kemudian ia angkat nampan yang ia bawa, kemudian ia ayunkan langkah menuju rumah Imam Hasan Al Bashri.
Sesampainya di rumah imam, sang tamu kembali mengucapkan salam lalu disambut dan dibalas oleh Imam Hasan.
Beliau lalu membuka penutup nampan, kemudian berujar, “Nah… inilah yang dijanjikan Allah padaku!” []